kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

TAM Diproyeksi Penjualan Mobil Naik Selama Ramadan & Lebaran


Jumat, 01 April 2022 / 06:45 WIB
TAM Diproyeksi Penjualan Mobil Naik Selama Ramadan & Lebaran

Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam dua bulan pertama tahun 2022, PT Toyota Astra Motor (TAM) sukses mencatatkan kenaikan permintaan kendaraan.

Mengutip catatan Kontan.co.id, sampai dengan tanggal 22 Februari 2022 lalu, rata-rata surat pemesanan kendaraan (SPK) harian Toyota mengalami pertumbuhan menjadi 1.200 unit per hari, dari 1.100 unit per hari pada Januari 2022.

Maka dari itu, dia pun memperkirakan kenaikan permintaan tersebut masih akan berlanjut hingga Maret nanti. "Dan rasanya di bulan maret ini pun akan juga meningkat, salah satunya kami perkirakan dari jelang masuk puasa dan lebaran," sebut Direktur Pemasaran Toyota Astra Motor (TAM) Anton Jimmy , kepada Kontan.co.id, Kamis (31/3).

Dia menuturkan, segmen mobil MPV dan SUV masih akan menjadi mobil yang paling diminati di tahun ini. Untuk kelas tersebut, Toyota memiliki jawaranya, yakni Innova, Veloz, dan Avanza di segmen MPV, sementara di semgen SUV, ada Rush, Fortunerr, dan juga Raize.

Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), selama Januari-Februari 2022, Toyota masih mendominasi penjualan mobil domestik dengan pangsa pasar mencapai 28,9% untuk wholesales dan 29,7% di ritel sales.

Baca Juga: Gaikindo Optimistis Target Penjualan 900.000 Unit Mobil di 2022 Dapat Tercapai

Secara angka penjualan, Toyota tercatat mampu meraup penjualan sebanyak 47,751 unit (Januari-Februari 2022) untuk wholesales. Pada saat yang sama, ritel sales Toyota tercatat mencapai 44,093 unit.

Anton menyampaikan, pada tahun ini Toyota memiliki target untuk dapat mempertahankan pangsa pasar nomor satu di Tanah Air dengan target sekitar 32%-33% di pasar domestik.

Meski begitu, laju bisnis Toyota juga masih dihadapkan oleh berbagai tantangan, termasuk faktor fundamental seperti langkanya pasokan dan lonjakan harga bahan baku.

Menghadapi hal itu, Anton menyebut bahwa perusahaan harus bisa melakukan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi, terutama di sisi pasar. Di mana, produk dan layanan pun harus semakin disesuaikan dengan trend maupun kebutuhan yang berubah, salah satunya digitalisasi.

"Sehingga penting buat kami untuk adaptasi baik dengan memasukkan teknologi teknologi baru sebagai contoh elektrifikasi, juga layanan layanan baru semisal berbasis digital, seperti Toyota Official Store Solution, yang merupakan chanel penjualan berbasis digital sehingga semakin sesuai dengan kondisi saat ini," pungkas Anton.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×