kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45924,65   -6,71   -0.72%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tak Sepakat dengan Mentan, Ini Pendapat Mendag tentang Harga Mi Instan


Kamis, 11 Agustus 2022 / 10:08 WIB
Tak Sepakat dengan Mentan, Ini Pendapat Mendag tentang Harga Mi Instan

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga mi instan tidak akan naik 3 kali lipat. Pendapat ini dikemukakan oleh Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas). 

Pendapat tersebut berbeda dengan pendapat Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo. Sebab kata Zulhas, negara penghasil gandum seperti Australia, Kanada dan Amerika yang dulu sempat mengalami gagal panen, kini sudah bisa panen. 

"Enggak (naik 3 kali lipat). Dulu kan gagal panennya seperti Australia, Kanada, Amerika, ya sekarang panennya sukses. Apalagi sekarang Ukraina sudah boleh jual (gandum)," kata Mendag Zulhas saat ditemui Kompas.com di Jakarta, Rabu (10/8/2022). 

Bahkan Zulhas memprediksi harga gandum secara global akan turun pada September 2022. 

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menyatakan harga mi instan bakal naik 3 kali lipat lantaran naiknya harga gandum yang disebabkan oleh dampak perang Rusia-Ukraina. 

Baca Juga: Harga Mi Instan Bakal Naik Hingga Tiga Kali Lipat, Ini Pemicunya

Mentan menjelaskan, saat ini terdapat kurang lebih 180 juta ton gandum di Ukraina tidak bisa keluar dari negara tersebut. Sementara Indonesia menjadi salah satu negara yang bergantung pada impor gandum. 

"Jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya 3 kali lipat itu, maafkan saya, saya bicara ekstrem saja ini," ujar Mentan dalam webinar Strategi Penerapan GAP Tanaman Pangan Memacu Produksi Guna Antisipasi Krisis Pangan Global, Senin (8/8/2022). 

Baca Juga: Apa Hubungannya Perang di Ukraina dengan Harga Mi Instan di Indonesia?

Lebih lanjut Mentan mengatakan, ketersediaan gandum dunia sebetulnya ada, namun karena konflik global tersebut membuat masalah pada rantai pasok sehingga berimplikasi pada harga gandum yang menjadi mahal. 

"Ada gandumnya, tetapi harganya akan mahal banget, sementara kita impor terus ini. Kalau saya jelas tidak setuju, apapun kita makan saja, seperti singkong, sorgum, sagu," kata Mentan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Beda Pendapat dengan Mentan, Mendag Sebut Harga Mi Instan Tidak Akan Naik 3 Kali Lipat"
Penulis : Elsa Catriana
Editor : Yoga Sukmana

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×