Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengkritik pencapaian ekspor pertanian Indonesia. Pasalnya kenaikan ekspor tersebut hanya ditopang oleh komoditas kelapa sawit. Karena itu, ia mendesak evaluasi pada subsidi pupuk.
Sementara komoditas pertanian lainnya masih belum menunjukkan pertumbuhan produksi kendati sudah mendapat subsidi pupuk.
"Ekspor kelihatan tinggi tapi banyak berasal dari sawit. Bukan dari komoditas lain yang sudah kita suntik dengan subsidi yang ada," ujar Jokowi saat membuka rapat kerja nasional pertanian di Istana Negara, Senin (11/1).
Jokowi justru mengkritisi kebijakan subsiidi pupuk yang telah dilakukan oleh pemerintah. Ia bilang subsidi senilai Rp 33 triliun per tahun yang diberikan pemerintah belum memberikan dampak.
Baca Juga: Pupuk Indonesia tetapkan sentralisasi fungsi holding
Kepala Negara juga meminta evaluasi program subsidi tersebut. Diharapkan subsidi pupuk dengan nilai yang besar dapat memberikan lompatan produksi pertanian khususnya tanaman pangan.
"Kalau tiap tahun kita keluarkan subsidi pupuk sebesar itu, kemudian tidak ada lompatan di sisi produksinya, ada yang salah. Ada yang ngak bener di situ," terang Jokowi.
Sebelumnya Jokowi menyebut masih terdapat sejumlah komoditas pertanian yang bergantung pada impor. Antara lain seperti bawang putih, jagung, kedelai, beras, dan gula.
Selanjutnya: Pupuk Indonesia siapkan stok jelang memasuki musim tanam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News