kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun Lalu, Bisnis Apartemen Sewa Cenderung Stagnan


Jumat, 11 Februari 2022 / 07:15 WIB
Tahun Lalu, Bisnis Apartemen Sewa Cenderung Stagnan

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Knight Frank Indonesia mengungkapkan jika bisnis apartemen sewa pada semester II tahun 2021 cenderung stagnan.

Hal ini dilihat dari jumlah unit yang disewakan yang cenderung tidak bertambah serta permintaan sewa apartemen yang juga tidak meningkat berdasarkan catatan yang diambil oleh konsultan properti tersebut.

"Total pasokan apartemen sewa tetap atau tidak mengalami penambahan yakni sebanyak 8.919 unit. Rerata tingkat penyewaan periode ini sebesar 58,4%, membaik dari semester sebelumnya. Namun masih menurun dibandingkan tahun sebelumnya (2020)," ujar

Country Head Knight Frank Indonesia Willson Kali dalam pemaparan yang berlangsung virtual, Kamis (10/2) Menurut dia, pandemi memberikan dampak negatif terhadap pertumbuhan properti dua tahun terakhir ini, termasuk tertahannya berbagai proses pembangunan. Kondisi ini diperburuk dengan berkurangnya kedatangan para ekspatriat yang mengisi unit apartemen sewa di ibu kota.

Baca Juga: Prospek Bisnis Tiga Sektor Properti Ini Diproyeksi Tumbuh Pesat Tahun 2022

Willson mengatakan jika arus balik para ekspatriat atau warga negara asing (WNA) ke negara asalmya ini mewarnai fluktuasi performa sektor apartemen sewa. "Sebagian besar proyek masih menahan harga sewa meski ada beberapa yang telah kembali ke harga pra-pandemi," lanjutnya.

Ia melanjutkan, diperkirakan ada 1.688 unit pasokan unit apartemen baru yang akan masuk ke pasar hingga tahun 2023 dan 10% lainnya menunda proses pembangunan. Willson menambahkan, optimisme muncul dari indikasi bahwa setidaknya ada 7 proyek yang akan masuk pasar di tahun 2022. 

Menurutnya, tren atau program staycation juga bisa masih menjadi strategi untuk mempertahankan tingkat hunian dengan menyerap konsumen lokal.

"Performa tahun ini seharusnya lebih baik dari tahun sebelumnya. Proyek-proyek baru apartemen sewa yang siap masuk ke pasar akan memberikan continuous spirit dalam perbaikan performa sektor apartemen sewa," tuturnya.

Baca Juga: Emiten Properti Melirik Prospek Pengembangan Ibu Kota Baru

Senior Research Advisor Knight Frank Research Syarifah Syaukat menambahkan, pada semester II 2021 harga pasar dan tingkat hunian apartemen sewa juga tercatat masih di bawah tekanan. Oleh sebab itu, sebanyak 86% proyek apartemen sewa yang dijadwalkan masuk pasar tahun 2022 mengalami penundaan.

"Namun demikian, para operator apartemen sewa optimistis akan ada peningkatan okupansi di tahun 2022 seiring pelonggaran kebijakan Pemerintah dan PPn ditanggung operator. Saat ini, apartemen sewa telah menerapkan protokol kesehatan dan mengantongi sertifikat CHSE," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×