Reporter: Akmalal Hamdhi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON) optimistis ini dapat membukukan peningkatan nilai kontrak baru di kisaran 20%-30% pada tahun ini. Proyeksi peningkatan tersebut berdasarkan perhitungan dari list proyek yang akan dikerjakan di tahun 2022.
Sekretaris Perusahaan PT Wijaya Karya Beton Tbk (WTON), Yuherni Sisdwi Rachmiyati menyampaikan bahwa peningkatan nilai kontrak baru pada tahun 2022 sangat mungkin terjadi.
“Di tahun 2022 ini, sangat mungkin terjadi peningkatan nilai kontrak baru. Kami optimis peningkatan nilai kontrak baru akan tumbuh minimal sebesar 20-30% dari tahun lalu," ujar Yuherni kepada Kontan, Senin (10/1).
"Peningkatan tersebut diprediksi berdasarkan perhitungan dari list proyek yang akan dikerjakan di tahun 2022 ini. Dengan kondisi pandemi yang perlahan stabil, Wika Beton percaya dapat memperoleh peningkatan nilai kontrak baru,” paparnya.
Baca Juga: Tahun Ini, Lautan Luas (LTLS) Pasang Target Pendapatan Tumbuh 10%
Adapun 10 proyek WTON per November 2021 dengan nilai kontrak tertinggi antara lain adalah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung senilai Rp 744,25 miliar, Manyar Smelter Project senilai Rp 199,77 miliar, Kawasan Industri Terpadu Batang senilai Rp 134,73 miliar dan Pembangunan Sinyal dan Telekomunikasi Jalur Ganda Kereta Api antara Mojokerto Sepanjang Lintas Surabaya Solo senilai Rp 130,19 miliar.
Lalu Bandara Internasional Kediri senilai Rp 115,67 miliar, Tanggul Pengaman Pantai NCICD senilai Rp 114,41 miliar, RKEF Smelter Nikel senilai Rp 106,50 miliar, Tol Serpong-Balaraja senilai Rp 105,12 miliar, Pengaman Muara Sungai Bogowonto senilai Rp 80,14 miliar dan RDMP Balikpapan senilai Rp 77,48 miliar.
Meski demikian, rekap perolehan nilai kontrak baru WTON tersebut diakui justru lebih banyak didapatkan dari proyek-proyek WTON dengan skala kecil. Hal tersebut dikarenakan oleh adanya penyesuaian harga kerja sama yang dinilai lebih gampang dan tidak sensitif.
Terkait rencana kerja WTON di tahun 2022, Yuherni menjelaskan bahwa rencana kerja sudah selesai dirapatkan. Namun perencanaan tersebut saat ini belum bisa dipublikasikan karena masih membutuhkan waktu untuk melakukan penyesuaian. "Rencana kerja tahun 2022 akan ditentukan oleh hasil usaha full year di tahun 2021," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News