Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP (Persero) Tbk (PTPP) menyatakan jika di tahun 2022, pihaknya membidik target perolehan kontrak baru sebesar Rp 31 triliun, atau bertumbuh sekitar 37-47% dibandingkan dengan perolehan tahun lalu.
Yuyus Yuarsa, Sekretaris Perusahaan PTPP menjabarkan untuk perolehan kontrak baru sampai dengan Maret 2022, pihaknya masih dalam proses finalisasi. Ia mengatakan, proyek-proyek baru tersebut berasal dari divisi gedung, divisi infrastruktur, dan reccuring income dari anak perusahaan.
"Kalau untuk kontrak baru yang diincar di tahun 2022, berasal dari sektor gedung senilai 34,59%, jalan dan jembatan sebesar 30,95%, industri sebesar 11,29%, minyak dan gas sebesar 7,90%, bendungan sebesar 5,48%, irigasi 3,87%, pelabuhan sebesar 2,10%, power plant sebesar 2,07%, dan airport sebesar 1,77%," urai Yuyus kepada Kontan, Senin (14/3).
Baca Juga: PTPP Tuntaskan Pengaspalan Ulang Sirkuit Mandalika Lebih Cepat Dari Target
Lebih jauh, Yuyus menuturkan jika proyeksi bisnis konstruksi di tahun ini masih cukup bergairah. Hal ini, salah satunya terlihat dari adanya potensi pada proyek Kawasan Industri Terpadu (KIT) Batang, dimana PTPP berpartisipasi dalam pembangunan konstruksi baik dari sisi Infrastruktur kawasan maupun factory building.
Selain itu dengan adanya rencana Ibu Kota Negara (IKN), akan membuka peluang PTPP dalam mengembangkan bisnis konstruksi. PTPP juga berfokus pada peningkatan kinerja konstruksi perusahaan dengan menggenggam pasar konstruksi baik dari pemerintah, BUMN dan rekan BUMN sebagai strategi dalam menghadapi tantangan yang ada.
Berdasarkan keterangan terbuka yang diterima Kontan, sepanjang 2021 lalu PTPP membukukan lonjakan laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk menjadi Rp 265,97 miliar pada 2021, dibandingkan raihan tahun 2020 mencapai Rp 164,05 miliar. Selaras, pos pendapatan turut meningkat dari Rp 15,83 triliun menjadi Rp 16,76 triliun.
"Tahun ini target pertumbuhan pendapatan dan laba yang ingin dicapai PTPP adalah sekitar 10-15% dibandingkan dengan tahun lalu," sambungnya.
Lebih lanjut, keuntungan PTPP juga didukung laba atas divestasi entitas anak dan investasi lainnya senilai Rp 497,60 miliar, dibandingkan tahun 2020 hanya Rp 7,67 miliar. Sedangkan beban keuangan perseroan tahun lalu meningkat dari Rp 894,58 miliar menjadi Rp 1,34 triliun.
Hal ini mendorong laba sebelum pajak perseroan menjadi Rp 377,03 miliar pada 2021, dibandingkan tahun 2020 sebanyak Rp 335,25 miliar. Begitu juga dengan laba tahun berjalan naik dari Rp 311,95 miliar menjadi Rp 361,42 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News