kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Panca Budi Idaman (PBID) kejar rata-rata utilisasi sekitar 80%


Kamis, 14 Januari 2021 / 07:10 WIB
Tahun ini, Panca Budi Idaman (PBID) kejar rata-rata utilisasi sekitar 80%

Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Panca Budi Idaman Tbk (PBID) ingin kinerjanya moncer pada tahun ini. Untuk itu, emiten plastik kemasan dan biji plastik tersebut berencana mengungkit volume produksinya pada tahun ini. 

Direktur PBID, Lukman Hakim mengatakan, PBID menargetkan bisa menjaga rata-rata utilisasi kapasitas produksi terpasang di angka sekitar 80% pada tahun ini. Adapun total kapasitas terpasang perusahaan saat ini, menurut catatan Lukman, mencapai sekitar 125.000 ton per tahun. 

Lukman berujar, pihaknya optimistis hasil produksi perusahaan dapat diserap dengan baik oleh pasar. “Plastik kemasan sekarang ini sudah menjadi seperti consumer staple (konsumsi esensial) yang dibutuhkan seiring meningkatnya kebutuhan untuk mengemas makanan dan minuman,” kata Lukman kepada Kontan.co.id, Rabu (13/1).

Rencananya, upaya mengerek produksi juga akan dibarengi dengan strategi perluasan pangsa pasar dan jaringan distribusi. Lukman bilang, PBID telah menganggarkan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sebesar Rp 50 miliar - Rp 60 miliar dari kas internal perusahaan untuk menambah gudang-gudang distribusi baru di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Baca Juga: Larangan penggunaan kantong plastik berdampak minim terhadap Panca Budi (PBID)

Penambahan gudang tersebut bertujuan untuk menopang agenda penetrasi pasar perusahaan di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan wilayah-wilayah di luar Pulau Jawa. Lukman belum mengungkap berapa banyak penambahan gudang distribusi baru yang ingin dikejar, sebab jumlahnya akan disesuaikan dengan perkembangan situasi dan kebutuhan perusahaan nantinya.

Menurut Lukman, wilayah-wilayah ini masih memiliki potensi pasar yang menarik untuk digarap secara lebih maksimal. Asal tahu saja, berdasarkan catatan Lukman, saat ini sekitar 60% omset perusahaan masih berasal dari penjualan di wilayah Jabodetabek. Sementara itu, porsi kontribusi penjualan di luar wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Luar Pulau Jawa dalam total penjualan PBID masih berada di bawah 10%.

Sejauh ini, PBID belum ada rencana untuk kembali melakukan diversifikasi produk. Sementara ini, PBID masih ingin berfokus pada produk-produk yang sudah ada. Sebagai gambaran, selain menjual plastik kemasan dan biji plastik, PBID juga menjual  produk-produk diversifikasi seperti kemasan kertas, dus kue, dan lain-lain.

Sampai tutup tahun nanti, PBID mengincar pertumbuhan penjualan sekitar 10%-15% dibanding tahun lalu. Sejauh ini, PBID belum merilis laporan keuangan 2020, namun menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, PBID sempat mengestimasi bahwa penjualan bersih perusahaan akan berkisar Rp 3,7 triliun - Rp 3,9 triliun pada tahun 2020.

Selanjutnya: Panca Budi (PBID) optimistis tumbuh hingga 15% di tahun 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×