Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Nusantara Infrastructure Tbk (META) menyampaikan jika momentum Lebaran tidak terlalu berdampak banyak pada traffic mudik.
General Manager Corporate Affairs META, Deden Rochmawaty memjelaskan, jalan Tol Makassar yang dioperasikan oleh anak usahanya, PT Makassar Metro Network (MMN) dan PT Jalan Tol Seleksi Empat (JTSE) adalah jalan tol dalam kota yang tidak terlalu terdampak oleh arus mudik maupun arus balik.
"Peningkatan volume lalulintas biasanya akan terjadi seminggu menjelang idul fitri, sebagai dampak dari peningkatan aktivitas masyarakat untuk persiapan lebaran," ujarnya kepada Kontan, Jumat (22/4).
Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Pendapatan 20%, META Tetap Andalkan Bisnis Jalan Tol Tahun Ini
Namun demikian, META mengatakan pihaknya selalu siap mengantisipasi peningkatan volume lalu lintas di momen tersebut dengan memastikan kesiapan transaksi di gerbang tol, kesiapan kendaraan operasional dan kesiapan personil, termasuk menyiapkan mobile reader jika nantinya terjadi penumpukan kendaraan di gerbang tol.
Deden berkata, jika dibandingkan dengan periode tahun lalu, idul fitri tahun ini diharapkan volume lalu lintas akan lebih baik, walaupun masih jauh di bawah kondisi normal sebelum pandemi.
Lebih lanjut, META tahun ini juga masih fokus pada pengembangan dua proyek tol, yaitu BSD Business Development, yang saat ini sudah masuk dalam tahap konstruksi dan diperkirakan selesai sebelum 2024. Proyek lainnya adalah proyek inisiasi proyek Jakarta Outer Ring Road (JORR) Elevated Project yang saat ini masih dalam tahap investment tender process.
"Untuk capex tahun ini, secara besaran nominal diperkirakan mencapai Rp 721 miliar. Alokasinya akan terbagi menjadi 2 kategori utama, yaitu pengembangan proyek BSD sekitar Rp 700 miliar dan routine maintenance untuk asset existing Rp 21 miliar," sambungnya.
Pihaknya mengestimasikan kenaikan pendapatan sekitar double digit atau 10%-20% pada tahun 2022. Lini bisnis jalan tol masih sebagai penyumbang tertinggi dengan perkiraan kontribusi sekitar 60%-70% terhadap total pendapatan Nusantara Infrastructure. Sisanya berasal dari lini bisnis energi terbarukan dan pengelolaan air bersih.
Sebagai informasi pada 2021, META mencatatkan laba bersih sebesar Rp5,988 miliar atau anjlok 91,3% dibandingkan tahun 2020 yang terbilang Rp 69,392 miliar. Lalu, pos pendapatan dan penjualan menurun 46,2% dan tersisa Rp 844,78 miliar karena pendapatan konstruksi turun 83,6% dan tersisa Rp 169.67 miliar.
Hal itu karena pendapatan konstruksi hanya tersisa Rp 157,84 miliar. Tapi pendapatan jalan tol tumbuh 27,85% menjadi Rp661,56 miliar. Menariknya, beban langsung dan beban pokok penjualan dapat ditekan sedalam 64,4% menjadi Rp 438,5 miliar, sehingga laba kotor tumbuh 20,4% menjadi Rp406,28 miliar.
Lalu, beban keuangan membengkak 134,4% menjadi Rp 143,84 miliar, akibatnya, laba sebelum pajak turun 54,07% menjadi Rp 62,948 miliar. Sementara itu, aset perseroan tumbuh 12,06% menjadi Rp6,587 triliun karena pinjaman jangka panjang membengkak 33,5% menjadi Rp 2,455 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News