Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten rumah sakit, PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) berencana akan menambah tiga hingga empat rumah sakit baru. Untuk itu, perseroan pun telah mencadangkan belanja modal atau capex sebesar Rp 1 triliun. Rencananya, penggunaan capex itu memang akan di fokuskan untuk pembangunan rumah sakit baru dan penambahan layanan lainnya.
Direktur HEAL Aristo Setiawidjaja mengungkapkan, rencana penambahan rumah sakit itu tak seluruhnya akan dilakukan di sepanjang 2022. Sementara tiga rumah sakit baru itu rencananya akan di hadirkan di kota Aceh, Tasikmalaya dan Ciawi.
“Tiga rumah sakit greenfield ini tidak akan semua di 2022 karena akan ada 1 rumah sakit yang kita akuisisi di 2022,” jelas dia kepada Kontan.co.id, Selasa (12/4).
Baca Juga: Astra International Kempit Saham Medikaloka Hermina (HEAL) via Private Placement
Di samping itu, HEAL juga menyiapkan sejumlah strategi bisnis salah satunya melalui masuknya PT Astra International Tbk (ASII) menjadi pemegang saham PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL). ASII jadi pemegang saham HEAL melalui private placement. “Mengenai strategi lainnya di 2022 adalah kolaborasi yang akan Hermina lakukan dengan Astra sebagai pemilik saham minoritas di Astra,” kata dia.
Dengan rencana ekspansi dan strategi bisnis yang disiapkan, perseroan pun optimis menargetkan revenue bisa mencapai Rp 5 triliun hingga Rp 5,5 triliun di tahun 2022.
Sementara itu, bed occupancy rate (BOR) diharapkan dapat mencapai target sekitar 70% hingga akhir tahun. “Saat ini BOR sudah mencapai 60% dan target hingga akhir tahun bisa mencapai di 70%,” tutup Aristo.
Sebagai informasi tambahan, berdasarkan keterbukaan informasi, HEAL mencetak pertumbuhan bottom line hingga 111,98% year on year (yoy) sepanjang tahun 2021.
Peningkatan signifikan dari sisi bottom line itu di topang oleh pendapatan bersih yang juga menguat. Tercatat, pendapatan bersih HEAL naik 31,80% yoy menjadi Rp 5,82 triliun. Adapun pendapatan dari rawat inap masih mendominasi hingga Rp 4,1 triliun. Angka itu naik dibanding tahun 2020 yang tercatat Rp 2,85 triliun atau tumbuh 43,74% yoy.
Sementara itu, pendapatan dari rawat jalan berkontribusi Rp 1,67 triliun terhadap pendapatan. Capaian itu lebih tinggi dibanding kontribusi rawat jalan di tahun 2020 yang tercatat Rp 1,52 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News