kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, Inti Bangun Sejahtera (IBST) akan bangun 800 menara


Rabu, 30 Juni 2021 / 08:35 WIB
Tahun ini, Inti Bangun Sejahtera (IBST) akan bangun 800 menara

Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Inti Bangun Sejahtera Tbk (IBST) bersiap untuk kembali melakukan ekspansi dengan membangun sekitar 800 menara baru di tahun ini. Setelah pada April 2021 lalu, IBST melakukan transaksi penjualan sekitar 3.000 menara kepada PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai Rp 3,97 triliun.

Dengan penjualan tersebut, jumlah menara yang dimiliki IBST turun lebih dari separuh. Pada 2020,  IBST memiliki 5.768 unit menara. Paska transaksi, per April 2021 jumlahnya menjadi 2.638 unit menara.

Direktur Inti Bangun Sejahtera Jozef Ignasius Munaba menegaskan, penjualan 3.000 menara tersebut tidak akan mengubah bisnis IBST sebagai emiten penyedia menara dan infrastruktur telekomunikasi. Tahun ini pun IBST terus melanjutkan ekspansi baik dari sisi penambahan unit menara maupun fiber optic.

"Pengembangan tower diharapkan dapat mencapai kurang lebih 800 menara. Per Juni (total menara IBST) sudah mencapai 2.910 menara," terang Jozef dalam paparan publik yang digelar Selasa (29/6).

Baca Juga: Pendapatan Tower Bersama Infrastructure (TBIG) naik 12,7% pada kuartal I-2021

IBST pun akan agresif dalam menambah jaringan fiber optic. Per tahun lalu, jaringan fiber optic IBST mencapai 10.914 km. Pada tahun ini, penambahan jaringan fiber optic ditargetkan mencapai sekitar 8.000 km, sehingga pada akhir tahun 2021 bisa mencapai 18.000 km.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur IBST Hermansyah menambahkan bahwa jaringan fiber optic akan sangat strategis untuk menangkap peluang dari pengembangan jaringan 5G di Indonesia. Dia bilang, IBST pun telah mendapat banyak pesanan dari operator untuk mengembangkan jaringan optic.

"Kami sejak beberapa tahun terakhir cukup agresif membangun jaringan fiber optic. Apalagi salah satu kebutuhan operator untuk 5G itu berbasis fiber optic. Ini menjadi sangat strategis untuk masa mendatang di era 5G," terang Hermansyah.

 

Secara keseluruhan, sudah ada sekitar 16.000 km jaringan fiber optic IBST yang telah tersewa oleh tenant. Termasuk tambahan jaringan fiber optic yang akan dibangun tahun ini. Dengan adanya ekspansi tersebut, IBST menargetkan bisa menambah 1.500-2.000 tenant di tahun ini. Per April 2021, jumlah penyewa IBST sebanyak 4.781 tenant.

Dalam upaya mencapai rencana ekspansi tersebut, IBST menganggarkan belanja modal (capex) cukup jumbo, yakni senilai Rp 2,5 triliun. "Untuk mendukung itu, pengembangan menara, kabel dan peralatan yang diperlukan," terang Jozef.

Pada tahun ini, IBST memproyeksikan pendapatan sekitar Rp 900-an miliar. Angka itu turun dibandingkan realisasi pendapatan usaha IBST tahun lalu yang senilai Rp 1,12 triliun.

Menurut Jozef, penurunan pendapatan disebabkan oleh berkurangnya sekitar 3.000 menara IBST yang telah dijual. Selain itu, juga mempertimbangkan dampak dari pandemi covid-19 yang masih melanda di tahun ini terhadap pergerakan bisnis dan proyek yang digarap IBST.

Jozef menambahkan, hasil penjualan sekitar 3.000 menara IBST akan dipakai memperkuat posisi keuangan perusahaan, termasuk dengan mengurangi beban lewat pembayaran bunga dan pinjaman. "Sehingga memperkuat posisi modal, dan dapat menghasilkan kinerja yang lebih produktif dari aktivitas investasi perseroan," pungkas Jozef.

Selanjutnya: Tambah menara dan jaringan 5G, Tower Bersama (TBIG) siapkan capex Rp 2 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

×