kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun Ini, Integra Indocabinet (WOOD) Targetkan Penjualan Naik Minimal 25%


Selasa, 25 Januari 2022 / 08:45 WIB
Tahun Ini, Integra Indocabinet (WOOD) Targetkan Penjualan Naik Minimal 25%

Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten furniture, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) membidik pertumbuhan kinerja yang signifikan pada tahun 2022. Optimisme ini didasari oleh prospek permintaan furniture dan building component yang diperkirakan masih akan tinggi ke depannya. 

Corporate Secretary Integra Indocabinet, Wendy mengungkapkan, perusahaan menargetkan penjualan bersih pada tahun 2022 dapat tumbuh minimal 25% year on year (yoy), dengan capaian net margin sekitar 10% sampai dengan 12%. 

WOOD melihat, pertumbuhan permintaan di tahun ini, utamanya akan datang dari pasar Amerika Serikat (AS). Kondisi tersebut lantaran masih berlangsungnya perang dagang antara AS dan China. Di mana, pemerintah AS masih menerapkan tarif anti dumping, serta anti subsidi terhadap produk-produk dari China. 

"China sebelumnya merupakan eksportir furniture terbesar ke pasar AS dengan pangsa pasar mencapai 38%. Namun dengan penerapan tarif-tarif tersebut, pangsa pasar china turun drastis menjadi sebesar 13%-14% dikarenakan banyak buyer AS yang berpindah dari China ke negara lain terutama Indonesia dan Vietnam," ungkap Wendy saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (24/1). 

Baca Juga: Integra Indocabinet (WOOD) Optimistis Penjualan Naik 25% Tahun Ini

Wendy melanjutkan, pada tahun 2021 kemarin, WOOD telah melakukan peningkatan kapasitas produksi untuk produk furniture dan building component melalui akuisisi pabrik di Lumajang seluas 2,3 ha.

Nah, nantinya, dari akuisisi pabrik tersebut diproyeksikan akan meningkatkan produksi sebesar 20% pada tahun 2022 ini. Di mana pabrik itu akan mulai beroperasi pada kuartal pertama tahun ini. "Perseroan akan memanfaatkan kapasitas terpasang yang telah di tingkatkan untuk menerima lebih banyak order," tutur dia. 

Di tahun ini, WOOD menganggarkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 250 miliar. Dana yang bersumber dari internal kas perusahaan dan pinjaman bank ini utamanya akan digunakan sebagai modal rencana ekspansi perusahaan dan juga maintenance capex.

 

Wendy tidak bicara lebih detail terkait rencana ekspansi tahun ini. Dia hanya bilang, WOOD berencana akan melakukan ekspansi berupa peningkatan kapasitas produksi. 

Terkait review kinerja di tahun lalu, WOOD memperkirakan total penjualan bersih dapat mencapai Rp 5,5 triliun (unaudited). Angka ini naik signifikan 89% secara tahunan dibandingkan realisasi penjualan pada tahun sebelumnya.

Adapun, realisasi penjualan tersebut berhasil melampaui angka pertumbuhan yang telah diprediksi perusahaan pada awal tahun 2021 sebesar 50% yoy atau setara dengan Rp 4,45 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×