kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun Ini, Gunawan Dianjaya Steel (GDST) Alokasikan Belanja Modal Rp 100 Miliar


Selasa, 15 Maret 2022 / 09:05 WIB
Tahun Ini, Gunawan Dianjaya Steel (GDST) Alokasikan Belanja Modal Rp 100 Miliar

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk (GDST) mengalokasikan belanja modal mencapai Rp 100 miliar tahun ini.

Sekretaris Perusahaan Gunawan Dianjaya Steel Hadi Sutjipto mengungkapkan, belanja modal mayoritas bakal dialokasikan untuk proyek pabrik pelat baja anyar atau plate mill II. "Mayoritas untuk penyelesaian unit 2, (progresnya) 86%," ungkap Hadi kepada Kontan, Senin (14/3).

Handi melanjutkan, proyek ini diharapkan tuntas pada akhir 2023 mendatang.

Baca Juga: Pabrik plate mill Gunawan Dianjaya (GDST) ditargetkan kelar tahun 2022

Kontan mencatat, pabrik plate mill II GDST akan memiliki kapasitas produksi sebesar 1 juta pelat baja per tahun. Adapun saat ini, GDST memiliki kapasitas produksi terpasang sebesar 400.000 ton baja (plate mill GDS) per tahun serta tambahan kapasitas sebesar 60.000 ton baja (plate mill eks JPRS/Div-1) per tahun.

Sementara itu, pendapatan tahun ini ditargetkan dapat setara dengan capaian sepanjang tahun lalu. Sayangnya, Hadi enggan merinci lebih jauh seputar realisasi pendapatan GDST pada tahun 2021.

Sebagai gambaran, GDST berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 1,1 triliun hingga kuartal III-2021. Jumlah tersebut tumbuh 12,2% dibandingkan dengan penjualan bersih di periode yang sama di tahun lalu sebesar Rp 997 miliar.

 

Sementara itu, Gunawan Dianjaya membukukan rugi periode berjalan senilai Rp 20,7 miliar. Setidaknya, rugi bersih perusahaan berhasil ditekan, mengingat dalam sembilan bulan pertama 2020 lalu, perusahaan menderita rugi bersih sekitar Rp 103,6 miliar.

Sementara itu, konflik Rusia-Ukraina sejauh ini dinilai masih berdampak minim pada aktivitas perusahaan. Hadi memastikan pemenuhan bahan baku telah dilakukan sebelum berlangsungnya konflik. Selain pemenuhan bahan baku dari impor, GDST juga membeli bahan baku slab dari domestik. "Kita lihat dulu perkembangannya, tidak ada strategi khusus (sejauh ini)," terang Hadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×