Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Centratama Telekomunikasi Indonesia Tbk (CENT) mengincar kenaikan pendapatan tahun ini mencapai 12% year on year (yoy).
Head of Corporate Finance & Development CENT Indra Yudison mengungkapkan kendati sektor telekomunikasi masuk dalam sektor yang cukup kebal terhadap dampak pandemi covid-19, CENT memilih tetap memasang target yang konservatif.
"Top line kami masih coba konservatif 10% sampai 12% year on year (yoy) full year," terang Indra dalam gelaran Public Expose di Jakarta, Kamis (17/6).
Merujuk laporan keuangan CENT, per kuartal I 2021 CENT tercatat masih mendulang kerugian walau pendapatan meningkat.
Baca Juga: Simak rencana kerja Centratama Telekomunikasi (CENT) pada tahun ini
Pendapatan meningkat 30,29% menjadi Rp 287,98 miliar dibandingkan masa yang sama tahun 2020 senilai Rp 221,03 miliar. Pendapatan paling banyak dikontribusi dari sewa dan pemeliharaan menara sebesar Rp 189,42 miliar, diikuti pos multi operator sebesar Rp 84,228 miliar, KSO sebesar Rp 2,67 miliar, penyediaan jasa internet Rp 6,13 miliar, IP Transit sebesar Rp 4,60 miliar dan proyek sebesar Rp 918 juta.
Adapun operator telekomunikasi XL Axiata mencatat pemasukan terbanyak untuk jasa sewa dan pemeliharaan menara sebanyak Rp 119,19 miliar, diikuti Hutchison 3 Indonesia sebesar Rp 67,57 miliar, sedangkan Telkomsel sebesar Rp 42,92 miliar dan Indosat sebesar Rp 32,25 miliar.
Nilai aset pada kuartal I CENT adalah sebesar Rp 7,85 triliun meningkat 3,01% secara year to date, liabilitas adalah sebesar Rp 5,48 triliun meningkat 6,40% dan ekuitas menurun 4,45% secara ytd menjadi Rp 2,36 triliun.
Indra mengungkapkan, keunggulan CENT yakni sebagai perusahaan infrastruktur telekomunikasi terintegrasi. Apalagi, CENT mencatat compound annual growth rate (CAGR) aset menara dan in-building DAS sebesar 56,3% hingga kuartal I 2021. "Komitmen secara revenue berdasar kontrak jangka panjang Rp 5,4 triliun sampai 2031," terang Indra.
Sementara itu, realisasi belanja modal CENT hingga saat ini mencapai Rp 117,7 miliar yang digunakan untuk pembayaran sewa jangka panjang serta penambahan aset tetap untuk pengembangan bisnis menara.
Finance Director CENT Hartanto Kusmanto menjelaskan realisasi capex pada sektor komunikasi memang cenderung fluktuaktif dan tidak flat. "Tergantung stage mana menara didirikan, kita juga gunakan untuk bayar uang sewa menara dan jika kita dapat order dari klien baru akan kita spend," terang Hartanto.
Asal tahu saja, untuk tahun ini CENT mengalokasikan belanja modal Rp1 triliun hingga Rp1,25 triliun. Sebagai informasi, CENT mendapatkan fasilitas pinjaman sindikasi sebesar Rp5,7 triliun dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Permata Tbk (BNLI).
Selain Perseroan, pinjaman tersebut juga dialirkan kepada entitas anak Perseroan seperti PT Centratama Menara Indonesia, PT Mac Sarana Djaya, PT Fastel Sarana Indonesia, dan PT Network Quality Indonesia. Lebih jauh, CENT mengalokasikaan dana capex tahun ini untuk pengembangan bisnis Perseroan.
Hartanto pun memastikan, dengan tren pertumbuhan yang positif pada kuartal I 2021 maka pihaknya berupaya menjaga momentum yang ada. Adapun, peningkatan kinerja yang terjadi pada kuartal I 2021 disebut juga akibat pertumbuhan aset menara.
Berdasarkan paparan CENT, hingga kuartal I 2021 aset site meliputi menara dan in-building DAS mencapai 4,712 unit dan serat optik mencapai total kurang lebih 169,2 km.
Hartanto mengungkapkan dengan semakin meningkatnya jumlah aset menara, pihaknya tetap berupaya menjaga tingkatan biaya operasional pada tingkatan yang wajar. "Biaya operasional di luar depresiasi kenaikannya 14% padahal pendapatan naik 30%. Kita tidak ingin pendapatan naik cepat biaya operasional juga naik cepat," sambung Hartanto.
Selanjutnya: Siapkan capex hingga Rp 1,25 triliun, begini rencana Centratama Telekomunikasi (CENT)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News