Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hexindo Adiperkasa Tbk (HEXA) menargetkan raihan pendapatan hingga akhir tahun fiskal 2020 (April 2020-Maret 2021) sebesar US$ 256,6 juta dan laba bersih sebesar US$ 27,4 juta.
Hingga kuartal III 2020 (April 2020-Desember 2020) pendapatan HEXA tercatat sebesar US$ 172,09 juta atau turun 46% year on year (yoy). Pada periode yang sama di tahun sebelumnya HEXA sukses membukukan pendapatan mencapai US$ 320,43 juta.
Corporate Secretary HEXA Listiana Kurniawati mengungkapkan penurunan raihan juga terjadi di sisi bottom line. "Dari sisi bottom line, net profit (laba bersih) mengalami penurunan sebesar 38%," ujar Listiana kepada Kontan.co.id, Jumat (26/2).
Pada kuartal III tahun fiskal 2020, HEXA mencatatkan laba bersih sebesar US$ 20,68 juta atau lebih rendah dari capaian periode yang sama ditahun sebelumnya yang mencapai US$ 33,41 juta.
Listiana menuturkan kinerja HEXA turut terdampak pandemi covid-19 khususnya pada kuartal I dan kuartal II atau pada periode April-September tahun lalu. Kendati demikian, kenaikan harga sejumlah komoditas pada kuartal III diakui turut berdampak pada peningkatan permintaan alat berat.
HEXA mencatatkan penjualan unit alat berat mencapai US$ 78,47 juta sepanjang kuartal III tahun fiskal 2020 atau turun 58% yoy dibandingkan periode yang sama ditahun sebelumnya yang sebanyak US$ 186,98 juta.
Baca Juga: Disokong sektor batubara, produksi alat berat tahun ini diramal meningkat
Adapun, penjualan alat berat HEXA sampai dengan bulan Desember 20 adalah sebanyak 887 unit yang terdiri dari sektor agro sebanyak 245unit (34%), forestry 212 unit (29%), konstruksi 193 unit (26%), pertambangan sebanyak 70 unit (10%), dan sektor lain-lain sebanyak 10unit (1%) serta Wheel Loader 12 unit dan Mini Excavator 145 unit.
Selain itu, dalam kurun waktu 9 bulan kinerja penjualan alat berat jenis escavator bertonase lebih dari 6 ton sepanjang tahun buku 2020 mencapai pangsa pasar sebesar 18% atau mengalami penurunan sebesar 3,9% dari capaian sebesar 21,9% di periode yang sama tahun lalu.
"Untuk tahun buku kami sampai Maret 2021 mendatang, kami optimis mencapai penjualan sesuai dengan forecast yang sudah kami buat," kata Listiana.
Listiana menjelaskan, penjualan alat berat hingga tutup tahun fiskal 2020 masih akan didominasi sektor agro dan diikuti sektor kehutanan. Pada Januari 2021, HEXA baru saja memperkenalkan program promosi baru dengan tujuan untuk meningkatkan penjualan sekaligus bersaing dengan para kompetitor yang juga sudah mengambil langkah serupa.
"Hitachi memiliki teknologi Hitech terbaru pada excavatornya yang dilengkapi dengan sensor yang berada pada unit yang dapat memonitor unit sehingga user atau owner dapat memonitor dimanapun unit berada sehingga apabila ada indikasi perbaikan yang dibutuhkan maka dapat teridentifikasi dengan cepat," lanjut Listiana.
Kendati demikian, Listiana memastikan target pendapatan dan laba bersih untuk tahun fiskal 2021 kini masih dalam tahapan finalisasi. Yang terang, untuk mendongkrak kinerja sepanjang tahun 2021, HEXA bakal menggelontorkan capex mencapai US$ 75 juta. Sejatinya, jumlah ini lebih rendah sekitar 15% dari alokasi tahun fiskal 2020 yang mencapai US$ 88 juta.
Selanjutnya: Hexindo Adiperkasa (HEXA) yakin penjualan alat berat tahun ini lebih menggeliat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News