kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.940.000   8.000   0,41%
  • USD/IDR 16.442   107,00   0,66%
  • IDX 7.936   30,42   0,38%
  • KOMPAS100 1.106   -3,16   -0,28%
  • LQ45 813   -4,14   -0,51%
  • ISSI 266   0,45   0,17%
  • IDX30 421   -2,53   -0,60%
  • IDXHIDIV20 488   -3,70   -0,75%
  • IDX80 123   -0,68   -0,55%
  • IDXV30 131   -1,13   -0,85%
  • IDXQ30 136   -1,35   -0,98%

Tahun depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sulit di atas 3%


Kamis, 24 Desember 2020 / 08:48 WIB
Tahun depan, pertumbuhan ekonomi Indonesia sulit di atas 3%

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad memproyeksikan, pemulihan ekonomi di tahun 2021 akan sulit tercapai sesuai target pemerintah yang sebesar 5%.

Tauhid Ahmad mengasumsikan makro ekonomi 2020, pemerintah telah sebanyak empat kali merevisi pertumbuhan ekonomi di tahun 2020.

“Ada ketidakpastian pemerintah yang berimplikasi pada dunia usaha. Apakah proyeksi tersebut yang sudah disampaikan kredible atau tidak?,” kata Tauhid dalam diskusi online, Rabu (23/12).

Adapun, Tauhid juga memaparkan hingga November 2020, beberapa indikator ekonomi juga masih menunjukkan tekanan yang berat akibat dari pandemi Covid-19. Di antaranya yakni inflasi pada November 2020 tercatat sebesar 1,59 yoy.

Baca Juga: Ekonomi kuartal IV-2020 diyakini bakal membaik, berikut indikatornya

“Angka inflasi ini masih jauh dari target yang ditetapkan pemerintah dalam Perpres 72/2020 APBN yang sebesar 3%. Sehingga masih ada selisih -1,41. Ini disebabkan masih rendahnya daya beli yang rendah maka berdampak pada perekonomian,” tambahnya.

Sehingga, di tahun 2021 akan menjadi tahun yang krusial bagi Indonesia apabila vaksin tidak ada kepastian baik soal distribusi, tata kelola dan pemilihan vaksinasi.

Dengan perkiraan tersebut, Tauhid memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia akan sulit mencapai angka 3%.

“Apabila vaksin tidak bisa didistribusikan secara merata di tahun 2021, kemungkinan terburuknya dalam  situasi kegelapan yang cukup lama untuk itu, maka pertumbuhan ekonomi akan sangat sulit di atas 3%,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

×