Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca. Tahun depan, pemerintah menargetkan penurunan emisi gas rumah kaca sebesar 27,02%. Target tersebut masuk dalam rencana awal sasaran pembangunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) 2023.
"Penurunan emisi gas rumah kaca (ditargetkan sebesar) 27,02%," kata Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Suharso Manoarfa, dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) Tahun 2022, Kamis (28/4) lalu.
Target ini dipasang pemerintah demi mencapai target penurunan emisi karbon sebesar 29% pada tahun 2030 mendatang. Angka tersebut juga merupakan kesepakatan global untuk mengurangi emisi di 2030, lewat penandatanganan Paris Agreement oleh Indonesia pada tahun 2016 silam.
Baca Juga: Airlangga: Ekonomi Hijau Dorong Pembangunan Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan
Indonesia merupakan salah satu negara yang bakal menghadapi risiko perubahan iklim paling besar, terutama pada sektor ekonomi. Sebab, Indonesia juga merupakan salah satu penyumbang polusi terbanyak di dunia.
Untuk mencapai target tersebut, pemerintah ingin dua sektor bisa menjadi penyumbang utama penurunan emisi karbon pada tahun 2030 mendatang. Pertama, sektor kehutanan.
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Febrio Kacaribu sebelumnya menyebut, lebih dari 50% dari target penurunan emisi karbon pemerintah ada di sektor ini. Pada sektor kehutanan, pemerintah menargetkan untuk menekan emisi karbon hingga 500 juta ton CO2.
Kedua, sektor energi dan transportasi. Pada sektor ini, pemerintah menargetkan untuk menekan emisi karbon hingga 300 juta ton CO2. "Ini akan tercapai, kami sudah berkomitmen itu bisa tercapai," kata Febrio dalam G20 Finance Track Side Event, belum lama ini.
Baca Juga: Kapasitas PLTU Batubara Secara Global Turun 13%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News