kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tahun Depan, Indonesia Tambah Kuota Ekspor CPO Sebanyak 1 Juta Ton ke Tiongkok


Sabtu, 12 November 2022 / 09:00 WIB
Tahun Depan, Indonesia Tambah Kuota Ekspor CPO Sebanyak 1 Juta Ton ke Tiongkok

Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana penambahan kuota ekspor minyak sawit mentah atau Crude Palm Oil (CPO) dan turunannya sebanyak 1 juta ton siap dilaksanakan mulai tahun depan. 

Hal ini ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara China Chamber of Commerce for Import and Export for Foodstuffs, Native Produce & Animal By-Products (CFNA) dengan empat Asosiasi pelaku usaha kelapa sawit Indonesia dan turunannya yaitu Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI), Gabungan Minyak Nabati Indonesia (GIMMI), Asosiasi Minyak Makan Indonesia (AIMMI), Asosiasi Produsen Oleochemical Indonesia (APOLIN) pada Jum'at (11/11)

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan mengatakan penandatanganan MoU ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan bilateral antara kedua negara pada akhir Juli lalu atas komitmen Tiongkok untuk membeli 1 juta produk CPO dan turunannya kepada Indonesia. 

Baca Juga: Berlaku 2025, Wajib Sertifikasi ISPO Masih Terkendala

"Saya berharap penandatanganan ini dapat diwujudkan dalam bentuk nyata untuk meningkatkan ekspor produk CPO Tiongkok," kata Zulhas dalam agenda penandatanganan MoU  Produk Perkebunan dan Perikanan antara Indonesia - Tiongkok, Jum'at (11/11). 

Mendag Zulhas berharap dengan kerja sama ini dapat memberi kemudahan produk CPO untuk masuk pasar Tiongkok dan meningkatkan kuota ekspor. 

"Kami juga berharap dukungan dan peran serta pemerintah Tiongkok dalam meningkatkan kerja sama perdagangan yang seimbang saling menguntungkan dan berkesinambungan bagi kepentingan kedua negara," jelas Zulhas. 

Untuk diketahui, sebelumnya Tiongkok menyatakan komitmen untuk menambah impor CPO sebanyak 1 juta ton dari Indonesia. Komitmen itu disampaikan saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri China Li Keqiang di Villa 5, Diaoyutai State Guesthouse, Beijing, Selasa (26/7)

Baca Juga: Kebijakan DMO Dinilai Menyulitkan Pelaku Usaha Kelapa Sawit

Selain berkomitmen menambah impor CPO 1 juta ton, Tiongkok juga berkomitmen untuk mengurai permasalahan logistik ekspor CPO ke Negeri TIrai Bambu itu. Dalam hal ini, Tiongkok akan memberikan tambahan kapal untuk keperluan ekspor tersebut. 

Begitu juga dengan komitmen Tiongkok untuk memprioritaskan impor produk pertanian dari Indonesia. Presiden Joko Widodo dan Li Keqiang juga membahas kerja sama pembangunan Green Industrial Park di Kalimantan Utara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×