Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Campina Ice Cream Industry Tbk siap menyongsong tahun 2021 dengan sikap optimis. Emiten es krim berkode saham CAMP tersebut menargetkan bisa mencatatkan pertumbuhan pendapatan sekitar 5%-7% pada tahun depan.
Direktur Penjualan & Pemasaran PT Campina Ice Cream Industry Tbk, Adji Andjono Purwo mengatakan, pemulihan pasar es krim akan mulai terjadi pada kuartal kedua tahun depan, didorong oleh program pengadaan dan vaksinasi Covid-19 pemerintah dan momentum lebaran.
“Mungkin efeknya baru kuartal kedua April Mei Juni, terbantu oleh festive lebaran. Setelah itu baru mulai agak lepas landas,” ujar Adji dalam acara paparan publik yang disiarkan secara virtual, Kamis (10/12).
Sebagaimana diketahui, seperti industri kebanyakan, industri es krim juga terdampak oleh efek gulir pandemi. Hal ini juga tercermin pada kinerja keuangan CAMP di sembilan bulan pertama tahun ini.
Mengutip laporan keuangan perusahaan, penjualan bersih CAMP turun 7,28% secara tahunan atau year-on-year (yoy) dari semula Rp 768,45 miliar pada Januari-September 20019 menjadi Rp 712,51 miliar di Januari-September 2020.
Seiring penjualan yang menurun, laba bersih perusahaan juga ikut menyusut 55,74% yoy menjadi Rp 22,82 miliar di sembilan bulan pertama tahun ini. Sebelumnya, perolehan laba bersih perusahaan mencapai Rp 51,57 miliar pada periode sama tahun lalu. Oleh karenanya, CAMP tidak ingin menyianyiakan peluang pemulihan pasar pada tahun depan. Sejumlah strategi pun telah disiapkan.
Adji berujar, perusahaan akan meluncurkan sejumlah produk baru pada tahun depan untuk memacu kinerja. Ia belum mengungkap berapa persisnya produk anyar yang akan diluncurkan pada tahun depan, namun ia menyebutkan bahwa perusahaan biasanya meluncurkan 5-6 produk baru setiap tahunnya.
Baca Juga: Rilis Produk Baru, Campina Ice Cream Industry (CAMP) Mengejar Target Kinerja
“Segmen pasar yang disasar kebanyakan remaja dan anak-anak, namun untuk segmen pasar keluarga kita juga memperbarui kemasan kita untuk meningkatkan keamanan produk agar lebih sesuai standar kesehatan saat ini,” kata Adji.
Di samping meluncurkan produk baru, CAMP juga akan memaksimalkan kanal penjualan digital melalui www.https://icecreamstore.co.id/ dengan mengandalkan armada pengiriman internal maupun pihak ketiga sebagai strategi ‘jemput bola’.
Maklumlah, pandemi Covid-19 membuat perilaku konsumen bergeser dari semula melakukan pembelian secara offline menjadi online. Hal ini dibuktikan dengan tren penjualan digital perusahaan. Adji mencatat, tren penjualan produk es krim perusahaan di kanal digital tumbuh lebih dari 20% dibandingkan saat sebelum pandemi.
Strategi bisnis CAMP tidak melulu terpaku pada penjualan. CAMP juga akan melakukan efisiensi di setiap lini bisnis perusahaan.
Menyoal ekspansi CAMP belum berencana melakukan ekspansi secara besar-besaran pada tahun depan. Rencananya, fokus belanja modal atau capital expenditure (capex) pada tahun depan akan difokuskan untuk membiayai pemeliharaan aset-aset baik di pabrik maupun di titik distribusi.
Perkiraan CAMP, anggaran capex pada tahun depan berkisar Rp 40 miliar, namun angka tersebut masih bisa berubah sewaktu-waktu lantaran belum difinalisasi.
Selanjutnya: Genjot kinerja, Campina Ice Cream (CAMP) bakal rilis dua varian baru kuartal IV-2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News