Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Argha Karya Prima Industry Tbk (AKPI) memperkirakan perbandingan penjualan domestik dan ekspor di tahun depan masih akan sama seperti tahun ini. Di mana penjualan domestik masih mendominasi pendapatan perusahaan.
"Tahun ini penjualan ekspor sekitar 45% dan domestik sekitar 55%. Tahun depan diperkirakan akan sama persentasenya," ungkap Direktur Argha Karya Prima Industry Jimmy Tjahjanto, kepada Kontan.co.id, kemarin.
Secara lebih detail, hingga kuartal III-2021, AKPI membukukan penjualan senilai Rp 1,97 triliun. Dengan penjualan domestik yang mencapai Rp 1,15 triliun atau setara 58% dari total penjualan. Kemudian penjualan ekspor senilai Rp 823,95 miliar (42% dari total penjualan). Kedua segmen ini mencatatkan pertumbuhan masing-masing 6,54% dan 43,33% year-on-year (yoy).
Jimmy melanjutkan, mayoritas tujuan ekspor AKPI merupakan pasar Asia. Namun, perusahaan ini juga telah memasok produknya ke beberapa pasar wilayah lain, seperti Amerika, Eropa, Timur Tengah, Afrika, hingga Australia. "AKPI akan terus berusaha ditingkatkan penjualan ekspor di tahun depan," lanjutnya.
Baca Juga: AKPI Memperkirakan Total Penjualan di Tahun 2021 Dapat Mencapai Rp 2,6 Triliun
Asal tahun saja, di tahun ini AKPI menggarap proyek penambahan kapasitas sebanyak 24.000 ton pada lini bisnis Biaxially Oriented Polyproplene (BOPP). Dengan begitu, setelah penambahan, AKPI akan memiliki kapasitas sebesar 126.000 ton.
AKPI menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 30 juta untuk menggarap mesin produksi baru tersebut. "Capex untuk mesin produksi baru sudah terealisasi seluruhnya dan sudah beroperasi di penghujung tahun 2021," kata Jimmy.