kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.466.000   -11.000   -0,74%
  • USD/IDR 15.860   -72,00   -0,46%
  • IDX 7.215   -94,11   -1,29%
  • KOMPAS100 1.103   -14,64   -1,31%
  • LQ45 876   -10,76   -1,21%
  • ISSI 218   -3,03   -1,37%
  • IDX30 448   -5,87   -1,29%
  • IDXHIDIV20 540   -6,91   -1,26%
  • IDX80 126   -1,77   -1,38%
  • IDXV30 135   -1,94   -1,41%
  • IDXQ30 149   -1,85   -1,22%

Tahun Baru China di Depan Mata, Ini Kekhawatiran WHO


Kamis, 12 Januari 2023 / 12:15 WIB
Tahun Baru China di Depan Mata, Ini Kekhawatiran WHO
ILUSTRASI. WHO tengah bekerja sama dengan China untuk mengelola risiko Covid-19 yang melonjak lagi terkait Imlek. REUTERS/Aly Song

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JENEWA. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, pihaknya tengah bekerja sama dengan China untuk mengelola risiko Covid-19 yang melonjak lagi terkait perayaan Tahun Baru Imlek. Pada masa perayaan ini, banyak warga China yang akan melakukan perjalanan.  Akan tetapi, tanggapan negara itu terus ditantang oleh kurangnya data.

Mengutip Reuters, Covid-19 menyebar tanpa terkendali di China setelah negara itu mencabut kebijakan nol-Covid pada bulan Desember. 

Namun WHO mengatakan masih belum memiliki cukup informasi dari China untuk membuat penilaian penuh tentang bahaya lonjakan tersebut.

Hal tersebut juga menjadi masalah dalam bekerja sama dengan China tentang cara mengurangi risiko perjalanan menjelang libur umum Tahun Baru Imlek, yang secara resmi berlangsung mulai 21 Januari.

Sebelum pandemi, masa liburan itu dikenal sebagai migrasi tahunan terbesar di dunia.

“Kami telah bekerja dengan rekan-rekan China kami,” kata Abdi Rahman Mahamud, direktur departemen koordinasi kesiagaan dan respons WHO. 

Baca Juga: Merasa Ada Diskriminasi, China Terapkan Kebijakan Balasan Bagi Pelancong Asing

Dia mengatakan bahwa China memiliki sejumlah strategi seputar orang-orang yang bepergian dari daerah berisiko tinggi ke daerah berisiko rendah, serta di sekitar pengujian dan klinik.

“Tapi untuk memahami lebih baik, kami membutuhkan data itu,” tambahnya.

WHO juga mengatakan data China tentang angka kematian akibat Covid-19 masih sangat minim, meskipun sekarang memberikan lebih banyak informasi tentang wabahnya.

“Ada beberapa celah informasi yang sangat penting yang sedang kami kerjakan dengan China untuk diisi,” kata pemimpin teknis Covid-19, Maria Van Kerkhove.

Sementara, Pemerintah China mengatakan telah transparan dengan data Covid-19-nya.

Baca Juga: WHO: Penumpang Pesawat Pakai Masker di Tengah Penyebaran Omicron XBB.1.5

Komisi Kesehatan Nasional negara itu mengatakan, pejabat China telah bertukar pandangan dengan WHO pada Rabu (11/1/2023) pagi dalam konferensi video tentang berbagai masalah termasuk situasi epidemi saat ini, perawatan medis, vaksinasi, dan masalah teknis lainnya.

Varian XBB.1.5

WHO juga mengatakan akan segera menerbitkan penilaian risiko pada varian XBB.1.5 Omicron yang mendorong peningkatan kasus Covid-19 di Amerika Serikat.

Direktur darurat Mike Ryan memuji Amerika Serikat atas "transparansi radikal" datanya tentang penyebaran varian.

Dia mengatakan itu adalah salah satu alasan mengapa WHO belum mendukung langkah-langkah untuk memantau pelancong yang datang dari Amerika Serikat. Di sisi lain, WHO menggambarkan langkah serupa yang diambil oleh beberapa negara untuk pelancong dari China merupakan hal yang "dapat dimengerti", termasuk pengujian Covid-19 dan pemantauan air limbah.

"Saya benar-benar berpikir Anda tidak bisa membandingkan dua situasi ini," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

×