kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2022, Triputra Agro Persada (TAPG) Optimistis Kembali Meraih Kinerja Positif


Kamis, 31 Maret 2022 / 07:30 WIB
Tahun 2022, Triputra Agro Persada (TAPG) Optimistis Kembali Meraih Kinerja Positif

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit, PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) yakin dapat mengulang kinerja positifnya sepanjang tahun 2022. Terlebih lagi, harga minyak sawit atau crude palm oil (CPO) masih berpeluang naik di tahun ini.

Seperti yang diketahui, penjualan TAPG naik 19,2% (yoy) menjadi Rp 6,28 triliun pada akhir tahun 2021. Adapun laba bersih TAPG tumbuh 27,2% (yoy) menjadi Rp 1,16 triliun di periode yang sama.

Corporate Secretary Triputra Agro Persada Joni Tjeng menyampaikan, berdasarkan prediksi beberapa analis, harga CPO akan berada dalam tren bullish. Hal ini dikarenakan pemulihan permintaan pasca pandemi Covid-19 dan suplai yang terganggu untuk minyak nabati lainnya seperti minyak biji bunga matahari.

Baca Juga: Triputra Agro (TAPG) Kantongi Laba Rp 1,16 Triliun pada Tahun Lalu

Melalui perusahaan anak, TAPG menargetkan produksi tandan buah segar (TBS) dapat tumbuh sekitar 18% pada tahun ini. Proyeksi tersebut ditunjang oleh kondisi cuaca yang baik di tahun 2020-2021. “Selain itu, umur tanaman kami dalam masa prime age dan didukung oleh pemupukan maupun praktik agronomi terbaik yang konsisten dijalankan oleh perusahaan,” ungkap Joni, hari ini (30/3).

Saat ini, tanaman kelapa sawit TAPG berada dalam usia produksi dengan rata-rata mencapai 11,3 tahun per Desember 2021. TAPG pun berencana menjalankan program penanaman kembali (replanting) untuk tanaman yang berusia di atas 20 tahun.

Untuk tahun ini, rencana program replanting akan diimplementasi pada area perkebunan TAPG yang berlokasi di Jambi dengan luas sekitar 1.000 hektare (Ha).

TAPG pun akan segera merampungkan proyek pabrik kelapa sawit (PKS) di Kalimantan Timur pada awal kuartal kedua tahun ini. Pabrik tersebut memiliki kapasitas produksi 30 ton per jam. 

 

Selain itu, TAPG juga akan menyelesaikan pembangunan pabrik palm kernel oil (PKO) berkapasitas 300 ton per hari dan pabrik Biogas Plant di Kalimantan Tengah pada awal semester kedua nanti.

Joni menyebut, kehadiran pabrik-pabrik tersebut tentu akan mengerek kinerja TAPG di masa-masa mendatang. “Kami juga dalam proses studi untuk masuk ke sektor downstream (hilir) dengan tujuan menambah atau mendiversifikasi produk-produk yang dihasilkan,” terang dia.

Dalam catatan Kontan, di tahun ini TAPG menyiapkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar Rp 572 miliar. Dana ini rencananya dipakai untuk pembangunan pabrik, tanaman sawit, dan infrastruktur lainnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×