kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun 2022, Sumber Tani Agung Resources (STAA) Proyeksikan Produksi Sawit Tumbuh 10%


Kamis, 17 Maret 2022 / 08:15 WIB
Tahun 2022, Sumber Tani Agung Resources (STAA) Proyeksikan Produksi Sawit Tumbuh 10%

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sumber Tani Agung Resources Tbk (STAA) memprediksi produksi Tandan Buah Segar (TBS) di tahun ini bisa tumbuh 10% bahkan lebih jika dibandingkan tahun sebelumnya. Keyakinan ini melihat kondisi profil usia tanaman sawit STAA yang didominasi pohon di usia prima. 

Sebagai informasi saja, STAA mengelola 13 perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat & Kalimantan Tengah. Sumber Tani Agung juga mengelola lahan Plasma sebagai upaya kerjasama dengan petani kecil sebagai upaya kerjasama dengan petani kecil.

Direktur Utama Sumber Tani Agung Resources, Mosfly Ang memaparkan, umur tanaman di kebun STAA rata-rata di posisi 12 tahun, ini tanaman yang sedang berada di usia prima. Jika diibaratkan manusia sudah ada di fase  mulai tumbuh dan produktif. 

Baca Juga: Sumber Tani Agung Resources (STAA) Kebut Pengembangan Hilirisasi Sawit

"Menurut pengalaman kami sejak 1970 yang sudah pernah berpengalaman di satu siklus penanaman kembali, masa produksi sawit bisa mencapai 25 tahun, bahkan terkadang bisa sampai 30 tahun," jelasnya dalam acara virtual, Selasa (15/3). 

Mosfly memberikan perincian, profil usia tanaman di STAA adalah sebagai berikut, tanaman muda kurang lebih 24%, di posisi prima 64% dan di posisi  mature 10%, dan immature hanya 3% saja. Dengan ini, manajemen STAA optimistis bahwa di tahun ini pihaknya dapat kembali mencatatkan pertumbuhan produksi sawit. 

 

Corporate Finance Sumber Tani Agung Resources, Edward Wijaya mengungkapkan, secara historis beberapa tahun ini tanaman hasil ini STAA tumbuh sekitar 10% yoy. "Jadi untuk 2022 kami tetap optimistis setidaknya bisa dapat mencatatkan pertumbuhan 10% atau bisa di atas sedikit mungkin ke 25 ton per hektar dari posisi rata-rata 23 ton per hektar di sepanjang 2021," ujarnya. 

Seiring dengan produksi sawit yang meningkat, Edward juga yakin dengan naiknya tren harga CPO di dunia akan memberikan katalis positif bagi kinerja keuangan STAA di tahun ini. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×