kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Swiss melegalkan pernikahan pasangan sesama jenis


Selasa, 28 September 2021 / 21:00 WIB
Swiss melegalkan pernikahan pasangan sesama jenis

Sumber: Al Jazeera | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Swiss telah setuju untuk melegalkan pernikahan pasangan sesama jenis dalam sebuah referendum. Kebijkan ini menjadikannya salah satu negara terakhir di Eropa Barat yang melakukannya. Menurut hasil yang diberikan oleh kanselir federal Swiss, 64,1% pemilih memilih mendukung pernikahan sesama jenis dalam referendum nasional hari Minggu.

“Ini adalah hari bersejarah bagi Swiss, hari bersejarah dalam hal kesetaraan bagi pasangan sesama jenis, dan ini juga merupakan hari penting bagi seluruh komunitas LGBT,” kata Jan Muller dari komite kampanye “ya”.

Swiss adalah negara ke-30 di dunia yang mengadopsi pernikahan sesama jenis, dan salah satu negara Eropa barat terakhir yang melakukannya. Belanda adalah yang pertama pada tahun 2001. “Kami sangat senang dan lega,” kata Antonia Hauswirth dari komite nasional “Pernikahan untuk Semua”, seraya menambahkan bahwa para pendukung akan merayakannya di ibu kota Swiss, Bern, Minggu.

Baca Juga: Bank Sentral Swiss (SNB) Memantau Dengan Cermat Penanganan Krisis Utang Evergrande

Menteri Kehakiman Karin Keller-Sutter mengatakan pernikahan sesama jenis pertama dapat berlangsung mulai 1 Juli tahun depan. “Siapa pun yang saling mencintai dan ingin menikah akan dapat melakukannya, terlepas dari apakah itu dua pria, dua wanita, atau pria dan wanita,” katanya.

“Negara tidak harus memberi tahu warga bagaimana mereka harus menjalani hidup mereka,” tambahnya.

Amnesty International menyambut baik langkah tersebut sebagai “tonggak untuk kesetaraan”. Sementara pasangan sesama jenis dapat mendaftarkan kemitraan sipil.

Undang-undang yang diamandemen akan memungkinkan pasangan sesama jenis untuk menikah dalam upacara sipil, dan mengadopsi anak. Pasangan lesbian yang sudah menikah juga akan memiliki akses ke donasi sperma, yang merupakan salah satu aspek yang lebih kontroversial dari kampanye referendum.

Selanjutnya: Pemerintah Malaysia bakal tangkapi kaum transgender di negaranya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

×