kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Swasta bisa masuk bisnis transmisi listrik? Ini jawaban Kementerian ESDM


Rabu, 03 Februari 2021 / 09:15 WIB
Swasta bisa masuk bisnis transmisi listrik? Ini jawaban Kementerian ESDM

Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Niat Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendorong swasta untuk masuk bisnis transmisi listrik kini bergantung pada Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2021-2030 yang tengah disusun.

Direktur Pembinaan Program Ketenagalistrikan pada Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan Jisman Hutajulu menjelaskan, sejumlah poin terkait rencana swasta masuk ke bisnis transmisi menjadi substansi yang dibahas dalam RUPTL.

"Masih dibahas sebagai substansi di RUPTL," kata dia kepada Kontan.co.id, Selasa (2/2). Lebih lanjut, Jisman menjelaskan RUPTL 2021-2030 ditargetkan kelar pada akhir Februari ini.

Berkaitan dengan masuknya swasta dalam bisnis transmisi listrik, Jisman menjelaskan poin-poin yang tengah dibahas termasuk mengenai kemungkinan swasta dapat mengelola atau mengoperasikan jaringan transmisi.

Asal tahu saja, selama ini swasta hanya diperkenankan terlibat dalam pembangunan jaringan transmisi dimana pengelolaannya kemudian diserahkan ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca Juga: Wamen BUMN: Holding baterai kendaraan listrik terbentuk di semesteri I-2021

Jisman pun belum bisa memastikan apakah bakal ada penambahan pembangunan jaringan transmisi dari target semula serta rencana lelang ruas transmisi.

Dalam catatan Kontan.co.id, Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Rida Mulyana menuturkan, pertimbangan membuka peluang bagi swasta lantaran anggaran PLN yang terbatas untuk membangun infrastruktur kelistrikan di seluruh wilayah Indonesia.

"Karena terbatasnya anggaran PLN, kenapa nggak dibuka peluang swasta untuk membangun transmisi," ujar dia, beberapa waktu lalu

Rida melanjutkan, dengan sistem transmisi yang terintegrasi maka daerah yang berlebih produksi listriknya dimungkinkan untuk disalurkan ke daerah lain yang membutuhkan.

Tak hanya itu, bahkan dengan integrasi transmisi nantinya biaya pokok penyediaan (BPP) listrik daerah bisa ditekan. Ia mencontohkan, BPP Sulawesi Bagian Utara tercatat lebih tinggi dua kali lipat dari BPP Sulawesi Bagian Selatan. Dengan integrasi maka BPP Sulawesi Bagian Utara bisa menjadi lebih rendah.

Ia pun memastikan kini pemerintah tengah mengusahakan regulasi guna mendukung percepatan implementasi rencana ini. "Untuk percepat, sedang revisi, susun kebijakan untuk swasta bisa masuk ke transmisi.Mudah-mudahan bisa cepat direalisasikan," jelas Rida.

Hingga akhir tahun lalu, realisasi jaringan transmisi listrik nasional yang beroperasi tercatat mencapai 61.506,08 kms. Adapun, realisasi jaringan distribusi mencapai 1.007.289,37 kms.

Asal tahu saja, Kementerian ESDM telah menetapkan program prioritas untuk tahun 2021. Pada subsektor ketenagalistrikan dan Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), pemerintah akan memfokuskan ke pembangunan infrastruktur pembangkit listrik 27.000 Mega Watt (MW), transmisi 19.000 kms, gardu induk 38.000 MW dan pengembangan smart grid.

Selanjutnya: Pertamina jaga kinerja operasi arus minyak kilang sepanjang tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×