kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Suku Bunga Acuan Sudah Naik, Bunga Deposito Kapan?


Kamis, 01 September 2022 / 06:00 WIB
Suku Bunga Acuan Sudah Naik, Bunga Deposito Kapan?

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) memberi angin segar bagi nasabah perbankan. Sebab, sejumlah bank siap menaikkan suku bunga deposito untuk merespon kenaikan bunga acuan. 

Bank BTN misalnya, akan menyesuaikan suku bunga deposito mulai September 2022. Direktur Distribution dan Funding Bank BTN Jasmin mengatakan, kenaikan suku bunga deposito akan disesuaikan dengan tren bunga di pasar. 

"Dengan kenaikan BI rate menjadi 3,75%, GWM pada September naik menjadi 9%. Kemudian penerbitan SBN juga akan membuat bank mulai menyesuaikan bunga sesuai kondisi pasar," kata Jasmin kepada Kontan, Rabu (31/8). 

Berdasarkan situs resmi perusahaan, minimum penempatan deposito ritel rupiah di BTN senilai Rp 1 juta. Dengan rentang suku bunga yang ditawarkan pada kisaran 2,35% hingga 2,75%. 

Baca Juga: NPL KUR Bank Mandiri Terjaga di Bawah 1%

Sementara Bank Ina masih mengkaji dan memantau kondisi likuiditas di pasar sebelum menaikkan suku bunga deposito. Untuk saat ini, perusahaan juga masih masih menunggu keputusan tingkat bunga penjaminan dari Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 

"Apabila kenaikan suku bunga deposito tidak dapat dihindari maka kami akan naik dengan nilai maksimal 25 bps," terang Direktur Utama Bank Ina Perdana Daniel Budirahayu.

Bank Ina sendiri menawarkan suku bunga deposito 3,00% per tahun. Dengan tenor simpanan yang beragam mulai dari 1 bulan, tiga bulan, enam bulan hingga satu tahun. 

Bank Mandiri memperkirakan suku bunga simpanan ke depan masih akan berada di level stabil. Namun tentunya hal ini akan sangat bergantung pada perkembangan tingkat bunga acuan BI dan Bank Sentral Amerika Serikat (The Fed). 

"Kenaikan suku bunga simpanan juga bergantung pada tren suku bunga di pasar dan menyesuaikan dengan kondisi likuiditas perbankan," ungkap SVP Retail Deposit Product And Solution Group Bank Mandiri Evi Dempowati. 

Untuk saat ini, pihaknya masih fokus dalam meningkatkan dana murah (CASA). Namun jika terjadi pergerakan di pasar, maka membuka kemungkinan perusahaan untuk mempertimbangkan penyesuaian suku bunga simpanan. 

Baca Juga: Bank JTrust Optimistis Penuhi Modal Inti Minimum Rp 3 Triliun

Sebagai catatan, sejak awal tahun lalu, suku bunga deposito Rupiah Bank Mandiri secara agresif turun 50-75 bps dari sebelumnya 3,00% pada Maret 2021 menjadi 2,25% - 2,50% pada Juli 2022. 

Tercatat per Juli 2022 total DPK Bank Mandiri telah mencapai Rp 1.013,08 triliun, tumbuh 8,78% secara yoy. Pertumbuhan tersebut disumbang oleh CASA yang tumbuh 11,82% yoy menjadi Rp 768,09 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×