kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Stok Vaksin Covid-19 Masih 5 Juta Dosis, Ini yang DIlakukan Pemerintah


Selasa, 11 Oktober 2022 / 07:15 WIB
Stok Vaksin Covid-19 Masih 5 Juta Dosis, Ini yang DIlakukan Pemerintah

Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengatakan, total stok vaksin saat ini masih ada sekitar 5 juta dosis.

Adapun saat ini Pemerintah dalam hal ini Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tengah melakukan relokasi stok vaksin baik buffer di pusat ataupun stok di provinsi. Relokasi dilakukan pada daerah yang memiliki laju penyuntikan rendah dengan stok yang masih banyak ke daerah yang kekurangan stok vaksin.

"Saat ini kita sedang mengupayakan merelokasi stok vaksin baik buffer pusat maupun stok di provinsi yang laju penyuntikan rendah. Total ada sekitar 5 juta stok vaksin termasuk untuk booster," kata Nadia, Senin (10/10).

Baca Juga: BPOM Terbitkan Izin Edar Vaksin Covid-19 Indovac dan AWcorna

Nadia menambahkan, saat ini laju penyuntikan rendah terjadi di provinsi Maluku Utara. Dari data pada Dashboard Vaksin Kemenkes per 10 Oktober 2022 pukul 08.00 WIB, Maluku Utara masih memiliki stok vaksin sebanyak 372.580 dosis dengan estimasi sisa hari dari stok yakni 511 hari.

Upaya relokasi tersebut dilakukan sembari menunggu kesiapan vaksin produksi dalam negeri dalam melengkapi kebutuhan nasional.

Ditanya mengenai apakah Indonesia masih akan memerlukan impor vaksin Covid-19 kembali, Nadia menerangkan, apabila kebutuhan vaksin sudah dapat dipenuhi oleh produksi lokal tentunya importasi tak lagi dilakukan.

"Kalau kebutuhan dari produksi sudah mencukupi dan kebutuhan kita sudah terpenuhi mungkin tidak perlu import lagi," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×