Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementrian Keuangan (Kemenkeu) melaporkan defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) hingga Oktober 2021 mencapai Rp 548,9 triliun. Defisit ini setara 3,29% dari Produk Domestik Bruto (PDB).
Sri Mulyani mengatakan, defisit ini lebih baik dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu, yakni defisitnya mencapai Rp 764,8 triliun atau 4,67% terhadap PDB.
“Hal ini menunjukkan tren kesehatan yang kian membaik,” kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KITA, Kamis (25/11).
Sri menjelaskan, realisasi defisit tersebut dipengaruhi oleh pendapatan negara yang sudah terealisasi sebesar Rp 1.510 triliun atau naik 18,2% dibanding periode yang sama di tahun lalu. Jika dibandingkan target APBN Rp1.743,6 triliun, dan realisasinya sudah 86,6%.
Baca Juga: Harga emas Antam tertekan ekspektasi kenaikan suku bunga The Fed yang lebih cepat
Sementara itu, untuk belanja negara sudah terealisasi sebesar Rp 2.058,9 triliun. Angka ini tumbuh 0,8% dari periode yang sama tahun lalu, sedangkan realisasinya sudah mencapai 74,9% dari target tahun ini sebesar Rp 2.750 triliun.
“Ini langkah konsisten yang sangat baik untuk konsolidasi dan penyehatan fiskal kita, belanja kita relatif flat,” jelas Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebut, dengan catatan tersebut, keseimbangan primer telah mengalami defisit sebesar Rp 266,9 triliun dari target tahun ini yang minus Rp 633,1 triliun. Defisit keseimbangan primer ini turun 48% dari Oktober 2020 sebesar Rp 513,2 triliun.
Adapun pembiayaan anggaran terealisasi Rp 608,3 triliun atau 60,4 persen dari pagu Rp 1.006,4 triliun. Pembiayaan anggaran ini -34,3% (yoy) dibanding tahun lalu sebesar Rp 926,3 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News