Reporter: Siti Masitoh | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Mata Menteri Keuangan Sri Mulyani tampak berkaca-kaca saat menyampaikan pesan kepada masyarakat terkait kasus anak dari pejabat Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo, yakni Mario Dandy Satrio, yang melakukan penganiayaan terhadap seseorang anak muda yang lain.
Buntut dari kasus ini, banyak sentimen negatif di sosial media terhadap Kemenkeu. Bahkan, masyarakat juga ramai menyatakan sikapnya untuk malas melaporkan atau menyerahkan Surat Pemberitahuan (SPT) pajak.
“Saya memahami pandangan-pandangan dan juga berbagai ekspresi kekecewaan dari masyarakat Indonesia dalam menyampaikan pandangan mereka terhadap kasus ini. Apakah kementerian keuangan Direktorat Jenderal Pajak merupakan instansi yang bisa dipercaya?” tutur Sri Mulyani dalam Konferensi Pers, Jumat (24/2).
Menurutnya munculnya kasus atau gaya hidup mewah yang ditimbulkan anak dari jajaran Direktorat Jenderal Pajak sehingga menimbulkan pertanyaan serius mengenai sumber harta yang bersangkutan.
Baca Juga: Sri Mulyani Copot Rafael Alun, Pejabat Pajak Ayah Tersangka Penganiayaan
“Saya ingin menegaskan Kepada seluruh masyarakat Indonesia pajak dan APBN adalah instrumen negara Indonesia instrumen kita semua ini adalah uang kita lalu kita menggunakan hashtag uang kita,” ungkapnya.
Meski begitu, dia mengucapkan terima kasih kepada masyarakat dan pelaku ekonomi yang sudah taat membayar pajak. Sebab komitmen untuk membayar pajak tersebut merupakan sebuah wujud untuk membangun Indonesia.
Selain itu, dia juga memastikan pajak yang dibayarkan masyarakat akan dijaga dan disalurkan dengan sebagaimana mestinya, dan tidak disalahgunakan.
Lebih lanjut, Sri Mulyani juga meminta agar masyarakat tetap bisa mempercayai pemerintah khususnya jajaran Kemenkeu, dan memberikan kesempatan untuk terus memperbaiki kesalahan sehingga kejadian serupa tidak terulang.
“Sekali lagi saya ingin sampaikan kepada seluruh masyarakat Indonesia terima kasih atas dukungan Anda kepada kami dan juga terima kasih atas kepatuhan Anda membayar pajak. Itu adalah sebuah kepatuhan untuk menjaga Indonesia,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News