kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sri Mulyani Indrawati sebut belanja negara hingga akhir Juli 2021 Rp 1.368,4 triliun


Kamis, 26 Agustus 2021 / 08:05 WIB
Sri Mulyani Indrawati sebut belanja negara hingga akhir Juli 2021 Rp 1.368,4 triliun

Reporter: Bidara Pink | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, belanja negara hingga akhir Juli 2021 sebesar Rp 1.368,4 triliun atau mencapai 49,8% dari target belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021 yang sebesar Rp 2.750 triliun.

Sri Mulyani mengatakan, kinerja belanja juga manis. Pasalnya, ini lebih tinggi 9,3% dari periode yang sama tahun 2020 yang pada waktu itu hanya mencapai Rp 1.252 triliun.

Bendahara negara kemudian mengatakan, kinerja belanja negara ini tetap mampu memberi sumbangan besar pada perekonomian dan mendorong pemulihan.

“Meski memang kita sudah melihat konsumsi rumah tangga sudah pulih, investasi sudah pulih, dan ekspor sudah pulih,” ujarnya dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (25/8) secara daring.

Baca Juga: Sri Mulyani: Penerimaan pajak neto mayoritas jenis pajak terus membaik

Ia kemudian memerinci, realisasi belanja negara tersebut terdiri dari belanja pemerintah pusat yang tercatat Rp 952,8 triliun atau mencapai 48,7% dari pagu yang sebesar Rp 1.954,5 triliun. Belanja pemerintah pusat ini meningkat 20,1% yoy dari Juli 2020 yang sebesar Rp 793,6 triliun.

Belanja pemerintah pusat ini juga terdiri dari belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp 549,2 triliun atau sudah mencapai 53,2% dari pagu yang sebesar Rp 1.032 triliun. Jumlah ini meningkat 30,9% dari realisasi per Juli 2020 yang sebesar Rp 419,7 triliun.

Sementara itu, belanja non K/L tercatat Rp 403,6 triliun atau 43,8% dari target belanja sebesar RP 922,6 triliun. Ini tumbuh 8% yoy dari periode sama tahun lalu yang sebesar Rp 373,9 triliun.

Sayangnya, Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD) hingga akhir Juli 2021 mengalami penurunan dari periode sama tahun sebelumnya.

Baca Juga: Reformasi perpajakan, begini untung ruginya untuk masyarakat dan dunia usaha

Sri Mulyani menyebut, TKDD per akhir Juli 2021 sebesar Rp 415,5 triliun atau mencapai 52,2% dari pagu yang sebesar Rp 795,5 triliun. Ini turun 9,4% yoy dari Juli 2020 yang mencapai Rp 458,8 triliun.

“Tahun lalu juga sebenarnya negatif, tetapi tahun ini negatifnya lebih dalam. Dana desa belum kompetitif. Dana desa flush pada awal kuartal I-2021 dan kuartal II-2021. Tahun ini akan back loading,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×