kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.303.000   7.000   0,30%
  • USD/IDR 16.584   -33,00   -0,20%
  • IDX 8.251   84,91   1,04%
  • KOMPAS100 1.131   14,37   1,29%
  • LQ45 800   15,27   1,95%
  • ISSI 291   1,34   0,46%
  • IDX30 418   7,16   1,74%
  • IDXHIDIV20 473   8,42   1,81%
  • IDX80 125   1,66   1,35%
  • IDXV30 134   1,28   0,97%
  • IDXQ30 131   2,43   1,89%

Sri Mulyani beberkan dampak kenaikan kasus Covid-19 terhadap ekonomi Indonesia


Selasa, 15 Juni 2021 / 05:35 WIB
Sri Mulyani beberkan dampak kenaikan kasus Covid-19 terhadap ekonomi Indonesia

Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat hingga Minggu (13/6) total kasus Covid-19 di Indonesia telah mencapai 1,91 juta dengan penambahan kasus positif sebanyak 9.869. 

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan, lonjakan jumlah kasus di bulan ini dapat mempengaruhi pemulihan ekonomi. Sebab, Covid-19 akan menghambat mobilitas masyarakat. Dus, berdampak terhadap konsumsi rumah tangga bisa menciut.

Adapun Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi pada kuartal II-2021 berkisar 7,1% hingga 8,3% year on year (yoy). Sementara sepanjang tahun ini ditargetkan berada di rentang 4,5% sampai dengan 5,3% yoy. 

Baca Juga: Menkeu Sri Mulyani: Dampak perubahan iklim ancaman besar bagi dunia

“Ini seiring kenaikan Covid-19 harus hati-hati terutama proyeksi upper bound di 8,3%. Kuartal II kita berhadap terjadi pemulihan kuat, namun Covid-19 pada minggu kedua Juni akan mempengaruhi koreksi ini. Kalau Covid-19 bisa menurun, masih bisa berharap,” kata Sri Mulyani saat Rapat Kerja bersama Komisi XI DPR RI, Senin (14/6). 

Lebih lanjut, SRi Mulyani menegaskan pada Juni ini akan menentukan posisi pertumbuhan ekonomi kuartal II-2021. Sebab, pada April-Mei 2021, Sri Mulyani meyakini akan melonjak karena dibandingkan April-Mei 2020, basis ekonomi saat ini jauh lebih tinggi.  

Hal tersebut mengingat pada Ramadan dan Lebaran tahun ini aktivitas ekonomi jauh lebih menggeliat daripada tahun lalu.  

“Kalau menurunkan Covid-19 harus melakukan pembatasan, maka proyeksi ekonomi akan terkoreksi. Ini trade off yang dihadapi pada bulan-bulan ini,” jelas Menkeu Sri Mulyani.

Selanjutnya: Menkeu: Indonesia tunjukkan komitmen untuk turunkan emisi karbon

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×