Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Standard and Poor's (S&P) menaikkan outlook Indonesia menjadi stabil dari sebelumnya negatif. Lembaga pemeringkat ini juga mempertahankan peringkat utang Indonesia pada level BBB (investment grade).
Sebelumnya, S&P mempertahankan Sovereign Credit Rating Indonesia pada BBB dengan outlook negatif pada 22 April 2021.
Analis Makroekonomi Bank Danamon Irman Faiz mengatakan, S&P menaikkan outlook Indonesia karena kondisi marko dan fiskal Indonesia mulai membaik. Hal ini terlihat dari adanya pemulihan ekonomi domestik yang terus berlanjut, meskipun sempat terhalang karena merebaknya varian Omicron Covid-19.
“Kalau kita lihat, pemulihan ekonomi domestik terus berlanjut meski sempat ada Omicron. Tapi pulihnya lebih cepat dan dampaknya lebih minim dibanding episode sebelumnya. Kondisi fiskal juga baik, terlihat di tengah komoditas naik, penerimaan negara juga membaik memberikan ruang untuk fiskal defisitnya kembali ke bawah 3% pada 2023,” tutur Irman kepada Kontan.co.id, Kamis (28/4).
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Ekonomi Tumbuh 5,3%-5,9% Pada Tahun 2023
Menurutnya, dampak kenaikan outlook Indonesia ini akan berpengaruh pada tingkat kepercayaan diri investor global kepada Indonesia. Terutama untuk investasi langsung atau foreign direct investment (FDI) dan investasi portofolio ke pasar keuangan domestik.
Irman menyebut, arus FDI di kuartal I 2022 sangat baik. Dengan adanya peningkatan outlook ini, seharunya investor global akan semakin percaya dan optimis terhadap ekonomi indonesia.
Sementara, dari investasi portofolio, kenaikan outlook Indonesia ini positif untuk investor global yang telah memasukkan dananya untuk jangka waktu yang lebih panjang.
Baca Juga: Ekonomi Ditargetkan Tumbuh 5,3%-5,9%, Pemerintah Lakukan Konsolidasi Fiskal di 2023
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News