Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana pembentukan bank emas kembali mengemuka. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan kembali keinginannya untuk membentuk bank emas atau bullion bank pertama di Indonesia.
Pemerintah pun mendorong PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) dan PT Pegadaian (Persero) untuk melakukan merger dalam merealisasikan rencana tersebut. Apalagi, Pegadaian juga sudah memiliki bisnis tabungan emas melalui anak usaha Pegadaian, yakni Galeri 24.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai bagian dari working group dalam pembentukan bullion bank ini mengaku terus mengkaji terkait bank emas dan telah memberikan saran terhadap kajian ekosistem bullion bank.
Baca Juga: BRI dan Pegadaian akan Bentuk Bank Tabungan Emas Pertama di RI, Begini Progressnya
"OJK juga saat ini terus mengkaji pendirian bullion bank. Tentu dari sudut pandang dan kepentingan regulator memberikan masukan kepada working grup yang juga terdapat lembaga terkait lainnya untuk dibahas bersama," kata Juru Bicara OJK Sekar Putih Djarot kepada Kontan.co.id, Kamis (25/8).
Sekar menjelaskan, kajian tersebut mencakup aspek kelayakan usaha, potensi bisnis dan kontribusinya pada perekonomian. Selain itu, OJK juga masih mempelajari penerapan aspek prudential mengacu pada praktek operasionalisasi bullion bank di berbagai yurisdiksi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengaku tengah mengkaji pembentukan Bullion Bank dalam rangka mengelola komoditas emas seiring dengan Indonesia yang memiliki tambang emas sangat besar.
Pihaknya optimis pembentukan bullion bank dapat memberikan banyak manfaat. Seperti, penghematan devisa bagi pemerintah, industri mendapatkan sumber pembiayaan proyek, diversifikasi produk bagi bank, serta masyarakat akan mendapatkan return dari simpanannya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News