kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Soal Kelangkaan LPG 3 Kg di Banyuwangi, Pertamina Akan Cek ke Lapangan


Selasa, 25 Juli 2023 / 06:30 WIB
Soal Kelangkaan LPG 3 Kg di Banyuwangi, Pertamina Akan Cek ke Lapangan

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pertamina Patra Niaga saat ini melakukan pengecekan langsung di lapangan merespon peristiwa kelangkaan elpiji melon di Banyuwangi, Jawa Timur. Manajemen Pertamina tidak menampik bahwa pihaknya akan menambah pasokan jika memang diperlukan. 

Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Gintings menjelaskan, terkait masalah LPG 3 kg pihaknya sudah mengecek langsung ke lokasi. Pada prinsipnya, Pertamina akan menyalurkan sesuai dengan kuota yang diberikan pemerintah. 

“Ada 8 juta metrik ton (MT) LPG 3 kg yang akan disalurkan di sepanjang tahun ini. Saat ini juga penyaluran sudah over di beberapa lokasi, tapi tetap kita salurkan,” ujarnya saat ditemui di acara peluncuran Pertamax Green 95 di SPBU MT Haryono, Senin (24/7). 

Baca Juga: Kementerian ESDM akan Salurkan LPG Subsidi Tepat Sasaran Mulai Tahun Depan

Irto mengatakan, saat ini Pertamina bersama dengan Pemerintah Daerah melakukan pengecekan langsung di lapangan. Bila nanti memang diperlukan tambahan pasokan LPG 3 kg, pihaknya akan cukupkan. 

“Seperti di Banyuwangi juga ada operasi pasar, jadi intinya kita akan siapkan sesuai kebutuhan masyarakat. Mudah-Mudahan tidak ada kelangkaan,” tegasnya. 

Hingga saat ini, Pertamina belum melihat adanya praktik penyimpangan konsumsi LPG 3 kg, hanya saja ada kebutuhan yang menngkat di masyarakat. Perihal ini, pihaknya akan mengkoordinasikan dengan regulator. 

Irto menyatakan, Pertamina mengupayakan penyaluran LPG subsidi bisa tepat sasaran seperti arahan pemerintah. Saat ini pihaknya juga tengah melakukan pendataan masyarakat yang berhak mendapatkan LPG 3 kg. 

“Kami cocokkan dengan data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) yang sedang berprogress saat ini di beberapa kota kabupaten,” ujarnya. 

Diharapkan, dengan adanya penyesuaian data tersebut, Pertamina bisa menyalurkan LPG subsidi lebih tepat sasaran.  

Melansir catatan Kontan.co.id, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Dirjen Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan transformasi subsidi mengarah pada perubahan paradigma dari subsidi berbasis komoditas menjadi berbasis orang. 

Adapun penyaluran LPG subsidi akan memanfaatkan Data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE) dari Kemenko PMK dan Bantuan Produktif Usaha Mikro dan Kemenkop dan UKM. 

Tutuka menyatakan, transformasi subsidi LPG tabung 3 kg terus dilakukan dengan pelaksanaan pendaftaran menggunakan teknologi informasi yang ditargetkan selesai di tahun ini. 

“Kami bersama dengan PT Pertamina telah melakukan pendataan dan pencocokan data pengguna serta pencatatan transaksi LPG 3 kg dari awal 2023,” ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi VII DPR RI dengan Dirjen Migas Kementerian ESDM dan Pertamina, Rabu (14/6). 

Dia menjelaskan, program penyaluran LPG 3 kg tepat sasaran saat ini memasuki proses persiapan dan uji coba keandalan sistem yang dimiliki Pertamina yaitu aplikasi MyPertamina. Adapun pada Januari-Februari 2023 pihaknya telah melaksanakan sosialisasi. 

Baca Juga: Pertamina secara Berkala Sesuaikan Harga LPG Non-Subsidi

Tutuka menyatakan implementasi pendataan sudah berlangsung di Jawa Bali NTB yang ditargetkan selesai Juni 2023 mencakup 138 kota kabupaten. Kemudian dilanjutkan implementasi di Sumatera, Kalimantan, Sulawesi ditargetkan Juli 2023 yang mencakup 273 kota kabupaten. 

Sedangkan evaluasi program terus dilaksanakan hingga Desember 2023. 

Setelah proses ini rampung, Tutuka tidak menampik di 2024 masyarakat yang bisa membeli LPG melon ialah yang sudah terdaftar. Namun bagi masyarakat yang belum terdata, Kementerian ESDM masih membuka toleransi untuk melakukan pendaftaran. 

“Awal tahun depan (implementasi) kurang lebih begitu,” ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×