Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dengan adanya pandemi Covid-19 yang masih berlangsung cukup menekan bisnis Multifinance yang memiliki bisnis utama pada Pembiayaan otomotif. Pelemahan ekonomi secara global juga turut mempengaruhi Multifinance yang memiliki lini usaha pembiayaan perumahan, dengan melakukan langkah berhati-hati dalam menyalurkan kredit baru.
Kendala pembiayaan perumahan Multifinance antara lain hingga saat ini masih sedikit jumlah Multifinance yang menyalurkan Pembiayaan perumahan, dimana mayoritas pada bisnis otomotif. Pembiayaan rumah Multifinance dicatatkan dalam Pembiayaan Multiguna.
Berdasarkan data OJK per Juli 2021, Pembiayaan Multiguna senilai Rp212,5 triliun. Nilai ini turun 11,35% year on year (yoy) dibandingkan Juli 2020 sebesar Rp 239,71 triliun.
PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF bekerjasama dengan sejumlah multifinance untuk menggenjot jumlah pembiayaan kredit pemilikan rumah (KPR).
"Pembiayaan Multifinance di SMF masih memiliki porsi yang sangat kecil dibandingkan total kredit. Untuk itu, masih terdapat ruang yang dapat dimanfaatkan dalam menambah portfolio Pembiayaan perumahan kepada Multifinance," kata Direktur Sekuritisasi dan Pembiayaan Heliantopo kepada kontan.co.id, Selasa (7/9).
Baca Juga: SMF telah menyalurkan pembiayaan perumahan sebesar Rp 53,4 triliun sampai Juli 2021
Seperti diketahui, Plafon Pembiayaan KPR melalui Multifinance hingga saat ini sebesar Rp 1 miliar. Plafon ini telah mengalami kenaikan dari yang awalnya sebesar Rp 750 juta. Hal ini mengingat kebutuhan di market dan perkembangan harga perumahan utamanya di Jabodetabek yang semakin meningkat.
Heliantopo mengatakan, SMF memproyeksikan penyaluran pembiayaan perumahan melalui segmen Multifinance dapat lebih tinggi dari tahun sebelumnya. Hal ini sesuai pandangan optimis terkait pemulihan ekonomi dan program vaksinasi yang terus digalakkan Pemerintah termasuk penurunan level PPKM di beberapa daerah.
"Hingga akhir tahun 2021, target nominal penyaluran pembiayaan perumahan kepada Multifinance adalah sebesar Rp 30 miliar," sambung Heliantopo.
Heliantopo mengaku, pihaknya sudah bekerjasama dengan 8 Multifinance. Menurutnya, ke depan masih terdapat peluang yang besar untuk meningkatkan kapasitas penyaluran pembiayaan perumahan melalui mitra Multifinance, untuk itu pada tahun 2022 PT SMF masih berencana meningkatkan jumlah mitra Multifinance dan meningkatkan portfolio kerja sama pembiayaan perumahan.
"Multifinance merupakan mitra SMF yang sudah terbiasa dalam penyaluran kredit kepada segmen informal. Di sisi lain, SMF sesuai dengan visi misinya dalam memungkinkan kepemilikan rumah menjadi terjangkau bagi setiap keluarga Indonesia, sangat mendukung Pembiayaan untuk segmen informal tersebut. Hal ini tidak menutup kemungkinan pada masa mendatang akan ada kolaborasi kerjasama pembiayaan perumahan bersama mitra Multifinance yang difokuskan pada masyarakat informal dalam Pembiayaan perumahan disamping pola kerjasama yang sudah berjalan sampai saat ini," imbuh Heliantopo.
Selanjutnya: Tren restrukturisasi pembiayaan multifinance kian melandai
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News