kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas ungkap 9 elemen dalam transisi Blok Rokan, ini rinciannya


Jumat, 09 April 2021 / 10:15 WIB
SKK Migas ungkap 9 elemen dalam transisi Blok Rokan, ini rinciannya

Reporter: Filemon Agung | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Proses transisi Blok Rokan masih berjalan sesuai rencana. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) memastikan 9 elemen dalam proses transisi Blok Rokan yang dijadwalkan dapat alih kelola pada 9 Agustus 2021.

Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman mengungkapkan ada 9 elemen dalam proses alih kelola yang dilaksanakan oleh SKK Migas dan pihak terkait lainnya.

Pertama, migrasi data teknis dan operasional. Proses ini menurut Fatar telah mencapai 80% dan pihaknya telah menyerahkan ke Pusdatin pada akhir Februari lalu.

"Data G&G, operasi dan produksi dan beberapa data finansial sudah dapat diakses oleh Pertamina Hulu Rokan (PHR)," ujar Fatar dalam diskusi Pengamanan Aset Negara dan Keberlanjutan Pasokan Listrik di Blok Rokan yang diselenggarakan virtual, Kamis (8/4).

Kedua, pemboran sumur, workover dan well services. Saat ini telah terealisasi pemboran 28 sumur dari target 192 sumur, 3 workover dari target 10 workover dan terealisasi 2.474 well services dari target 6.819 well services.

Selain itu, pihaknya juga telah menyiapkan dua lokasi sumur untuk PHR demi memastikan kesinambungan operasi.

Ketiga, Chemical Enchanced Oil Recovery (EOR) dimana perkembangannya telah mencapai 50%.

Keempat, manajemen kontrak. Elemen transisi ini telah mencapai 60% meliputi rampungnya mirroring 236 kontrak dari total 393 kontrak eksisting. "Pengadaan rig dan material 115 sumur sudah 100% sisa 77 sumur baru mencapai 10%," sambung Fatar.

Kelima, pasokan listrik, uap dan gas. Fatar mengungkapkan, sebelumnya PLN ditargetkan bakal memasok listrik dan uap ke Blok Rokan. Hal ini ditandai dengan Perjanjian Jual Beli antara PLN dan PHR pada 1 Februari 2021 lalu.

Baca Juga: PLN nilai harga pembangkit listrik Blok Rokan kemahalan

Baca Juga: Pertamina berharap PLN kelola pembangkit listrik di Blok Rokan

Kendati demikian, pembangkit listrik yang dikelola PT Mandau Cipta Tenaga Nusantara (MCTN) justru kini tengah ditender. Hal ini membuat diskusi kepastian pasokan listrik oleh PLN masih terus berlangsung.

Keenam, ketenagakerjaan. Proses transfer karyawan di Blok Rokan kini mencapai 70%. "Telah tercapai kesepakatan transfer karyawan antara PT CPI dan PHR. Sedangkan untuk pekerja mitra CPI kontraknya tidak dilakukan mirroring, Mitra PHR diharapkan menggantikan kontrak tersebut dengan memanfaatkan pekerja Mitra CPI," kata Fatar.

Ketujuh, Teknologi Informasi. Proses ini mencapai perkembangan 70% dimana terdapat total 232 aplikasi yang dibutuhkan untuk mendukung kegiatan operasional Blok Rokan. 31 aplikasi CPI akan digantikan dengan aplikasi Pertamina atau komersial. 129 aplikasi CPI telah diminta untuk ditransfer (88 aplikasi telah disetujui oleh CPI, 41 aplikasi sedang tahap pembahasan). 72 aplikasi komersial (disediakan oleh PHR). 

Ketujuh, perizinan dan prosedur operasi. Proses ini meliputi Amdal pada Lapangan Duri yang mencapai 100%, Minas-Siak mencapai 50% dan Bekasap-Rokan mencapai 50%. "Amdal menentukan jumlah sumur yg dibor nanti," jelas Fatar.

Terakhir, lingkungan. rencana pemulihan fungsi lingkungan hidup ditargetkan pada 157 lokasi dimana sedang berjalan di 47 lokasi. Sementara itu untuk 43 lokasi masih menunggu Surat Status Penyelesaian Lahan Terkontaminasi (SSPLT) dan ada 67 lokasi yang telah mendapatkan SSPLT.

"Ini yang jadi fokus utama kami sehingga saat transisi semua smooth. Saat ini Chevron dan SKK Migas melaksanakan ini day by day, Steering Committee minimal sebulan sekali dan kalau tidak ada yang signifikan 3 bulan sekali," pungkas Fatar.

Selanjutnya: BPH Migas menanti performance bond Bakrie & Brothers (BNBR) untuk Proyek Cisem

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×