kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas Sebut On-Stream Proyek Abadi Masela Akan Mundur Hingga 2 Tahun


Jumat, 23 September 2022 / 07:00 WIB
SKK Migas Sebut On-Stream Proyek Abadi Masela Akan Mundur Hingga 2 Tahun

Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. SKK Migas mengungkapkan on-stream proyek Lapangan Abadi Blok Masela akan mundur hingga dua tahun karena adanya perubahan situasi. 

Deputi Perencanaan SKK MIgas, Benny Lubiantara menjelaskan, kemungkinan on stream Masela akan bergeser satu sampai dua tahun karena perubahan situasi seperti  pelaksanaan program CCUS dan keluarnya Shell Upstream Overseas Services Limited (Shell) dari proyek ini. 

Melihat kondisi terkini, Inpex menimbang, jika tidak ada CCS/CCUS gas yang akan dijualnya bakalan sulit bersaing karena mereka menjual gas yang ‘kotor’. 

Baca Juga: IPA Dukung Pengembangan Blok Masela

“Kalau dia buang-buang emisi mungkin akan susah bersaing jualan gasnya, makanya harus dimasukkan program CCUS ini. Di saat yang sama kan ada divestasi Shell yang tahun ini kami harapkan selesai,”  jelasnya saat ditemui di IPA Convex 2022 di JCC Senayan, Kamis (22/9). 

Sejatinya, SKK MIgas memang menginginkan di dalam Plan of Development (PoD) Masela, Inpex turut memasukkan program CCUS. Diharapkan tambahan rencana CCUS ke dalam PoD dapat selesai di tahun ini. 

“Mudah-mudahan gesernya tidak jauh, dua tahun paling lama ya. Tetapi kita kejar PoD approval revisinya dengan masukan ini (CCUS) di tahun ini,” kata Benny. 

Menurut Benny, meskipun penerapan CCUS cukup menelan banyak biaya, dia percaya bahwa asumsi harga gas ke depannya akan lebih tinggi dibandingkan saat ini. Dia menilai dengan pertimbangan itu seharusnya keekonomian proyek akan tetap masuk. 

Baca Juga: Kementerian ESDM Dorong Pertamina Kaji Lebih Jauh Partisipasi di Blok Masela

“Kami berharap ada optimisasi dari sekenario yang ada supaya biaya bisa turun sedikit. Kira-kira apa yang bisa dioptimasikan itu sejauh ini kami belum dapat gambaran detailnya,” kata Benny. 

Pada Agustus lalu, Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengungkapkan berdasarkan hasil studi mengenai fasilitas penangkapan, penyimpanan, dan pemanfaatan karbon (carbon, capture, utilisation, and storage/CCUS) yang akan dilaksanakan di Abadi Masela, membutuhkan investasi US$ 1,2 miliar hingga US$ 1,3 miliar. 

Menurut perhitungan Kontan dengan asumsi kurs dolar di Rp 14.900 maka investasi yang harus digelontorkan hingga Rp 19,38 triliun. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×