Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menunjukkan ada dana sisa lebih pembiayaan anggaran (SILPA) sebesar Rp 254,19 triliun yang tercatat hingga akhir April 2021. Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan posisi akhir April 2020 sebesar Rp 150,7 triliun.
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan realisasi SILPA tersebut dibutuhkan sebagai buffer untuk memenuhi kebutuhan belanja di tahun 2021. Selain itu sebagai anggaran yang berguna mengantisipasi perkembangan pasar keuangan.
“SILPA memang tinggi tapi ini karena buffer dan untuk kebutuhan belanja serta strategi pembiayaan karena antisipasi kenaikan inflasi di AS yang berpotensi menimbulkan ketidakpastian pembiayaan kita," kata Menkeu dalam Konferensi Pers APBN Realisasi April, Selasa (25/5).
Baca Juga: Setoran pajak lima sektor usaha ini mulai positif terdongkrak pemulihan ekonomi
Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara menambahkan posisi SILPA hingga akhir April lalu mengindikasikan bahwa kas negara sangat aman, sehingga mampu menjadi sumber pendanaan pemulihan ekonomi nasional.
“SILPA April menunjukkan kas negara sangat aman dan sangat berhati hati agar seluruh belanja yang dipakai untuk pemulihan ekonomi bisa dan akan tersedia untuk kita gunakan memaksimalkan pemulihan dan berikan recovery bagi masyarakat semua,” ujar Wamenkeu Suahasil, Selasa (25/5).
Adapun posisi SILPA periode April tersebut menggambarkan penarikan utang pemerintah cukup tinggi pada Januari-April 2021 dibandingkan Januari-April 2020.
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) menunjukkan realisasi pembiayaan utang Januari-April 2021 sebesar Rp 410,1 triliun atau setara 34,83% dari target Rp 1.117,4 triliun. Angka ini naik 80,83% dibandingkan periode yang sama tahun lalu Rp 226,8 triliun.
Baca Juga: Pemerintah berencana kerek tarif PPh orang super kaya, ini kata bos Kalbe Farma
Secara rinci, pembiayaan utang berasal dari penarikan utang baru melalui penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 416,7 triliun atau naik 79,90% yoy. Pencapaian tersebut sama dengan 34,52% dari target dalam APBN 2021 sebesar Rp 1.207,3 triliun.
Sementara itu, Bank Indonesia sebagai stand by buyer juga telah melakukan pembelian SBN melalui SKB I mencapai Rp 108,43 triliun dalam bentuk SUN Rp 68,83 triliun dan untuk SBSN mencapai Rp 39,6 triliun.
Selanjutnya: Realisasi PEN mencapai Rp 183,98 triliun hingga 21 Mei 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News