kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Simpanan tier di atas Rp 5 miliar di perbankan tumbuh tinggi


Rabu, 08 September 2021 / 06:15 WIB
Simpanan tier di atas Rp 5 miliar di perbankan tumbuh tinggi

Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi berkepanjangan membuat simpanan nasabah tajir makin tambun baik di perbankan maupun di pasar modal. Maklum, pengetatan mobilitas telah menghambat konsumsi masyarakat. 

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatatkan simpanan tier dengan saldo di atas Rp 5 miliar tumbuh paling tinggi, naik 14,8% yoy menjadi Rp 3.488 triliun di Juli 2021. Jumlah rekeningnya pun naik 8,3% yoy menjadi 113.856 entitas. Simpanan nasabah super tajir ini berkontribusi 49,6% terhadap nilai total dana pihak ketiga (DPK) perbankan. 

LPS melihat hal ini menunjukkan meningkatnya kepercayaan masyarakat kepada industri perbankan nasional.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, pada Bulan Juli 2021 secara yoy nominal simpanan pada umumnya memang mengalami kenaikan, namun secara month-to-month terjadi penurunan nominal simpanan dengan tiering di atas Rp2 miliar yakni sebesar -0,1% setara dengan Rp3,83 triliun.

Baca Juga: Lakukan transformasi digital, Bank Jatim akan tingkatkan belanja modal IT

Lanjutnya, dana pada tiering tersebut yang mayoritas merupakan dana milik korporasi mulai terdistribusi merata. Hal ini mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi nasional tengah bergerak ke arah yang lebih baik, terlihat dari dunia usaha yang mulai bersiap untuk kembali melakukan ekspansi.

Ekonom dan Direktur Riset CORE Indonesia Piter Abdullah menyatakan nasabah dengan tier di atas Rp 5 miliar tidak hanya dari nasabah perorangan. Namun, umumnya juga ada dari segmen korporasi dan lembaga. 

“Di tengah pandemi sekarang ini, minat konsumsi rumah tangga dan aktivitas produksi serta investasi korporasi menurun. Maka pendapatan individu dan korporasi sebagian besar ditabungkan kembali. Kemudian, terakumulasi sebagai kenaikan tabungan di perbankan,” ujar Piter kepada Kontan.co.id pada Senin (6/9). 

Ia kondisi ini tak akan selamanya bertahan. Seiring dengan terkontrolnya kasus terkonfirmasi Covid-19, konsumsi menggeliat, serta aktivitas produksi dan investasi meningkat, Piter menilai tabungan di atas Rp 5 miliar akan mulai turun. 

Selanjutnya: Booming digitalisasi, OJK ingatkan perbankan untuk mewaspadai serangan siber

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×