Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Membaiknya harga sejumlah komoditas di sektor tambang dan perkebunan diyakini membawa berkah bagi para pelaku usaha alat berat, tak terkecuali PT Kobexindo Tractors Tbk (KOBX).
Presiden Direktur KOBX Andry Budiman Limawan menilai, tren kenaikan harga batu bara yang terjadi masih bersifat volatil. Artinya, harga bisa berubah sewaktu-waktu tanpa bisa diprediksi secara pasti. Meski begitu, KOBX tetap optimistis dan berupaya memaksimalkan peluang yang ada.
“Tentu saja dengan harga komoditas saat ini, kami menargetkan kinerja Kobexindo tahun ini lebih baik ketimbang tahun 2020,” ujar dia, Selasa (12/1).
Kendati begitu, ia belum bisa menyampaikan target penjualan alat berat KOBX lantaran masih dalam pembahasan internal. Emiten tersebut juga belum bisa membeberkan realisasi penjualan alat berat sepanjang tahun lalu. Yang jelas, pandemi Covid-19 turut mempengaruhi penjualan KOBX di tahun kemarin.
Baca Juga: Produksi alat berat tahun ini diproyeksi turun signifikan
Andry menjelaskan, untuk menggenjot penjualan alat berat di tengah kenaikan harga komoditas, KOBX terus memaksimalkan layanan penjualan dan aftersales yang tersebar di 12 kantor cabang di kota-kota strategis dengan dukungan satu kantor pusat dan satu kantor pusat layanan produk.
Selain itu, KOBX juga memiliki produk-produk alat berat unggulan untuk menunjang segmen tambang. Di antaranya eskavator Doosan DX520, DX225, dan dump truck NHL TEREX.
Tak hanya itu, KOBX juga memiliki lini produk berkualitas untuk segmen non tambang, seperti forklift diesel Doosan, forklift listrik Jungheinrich, sweeper machine Hako, Powerboss Armadillo, racking, hingga truk berat jalan raya Foton-Daimler.
Pada dasarnya, KOBX akan terus memperkuat diversifikasi produk alat berat non tambang, termasuk jasa perbaikan dan suku cadang alat berat. “Kami percaya dengan komposisi pendapatan yang ideal antara tambang dan non tambang dapat memberikan kestabilan kinerja bagi Kobexindo di masa mendatang,” ungkap Andry.
Selanjutnya: Penjualan alat berat tertekan pandemi Covid-19
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News