kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak strategi bisnis Midi Utama (MIDI) pada tahun depan


Rabu, 15 Desember 2021 / 04:45 WIB
Simak strategi bisnis Midi Utama (MIDI) pada tahun depan

Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten ritel, PT Midi Utama Indonesia Tbk (MIDI) menilai, prospek bisnis ritel minimarket dan supermarket di tahun depan dapat tumbuh lebih baik daripada tahun 2021 ini. Optimisme ini didasari oleh melandainya kasus Covid-19 di Tanah Air yang juga diiringi dengan program percepatan vaksinasi oleh pemerintah. 

"Hal ini didasari dari prediksi pandemik Covid-19 di tahun 2022 yang menurun karena sedah banyak masyarakat yang divaksin sehingga bisa berangsur normal," ungkap Corporate Communication Midi Utama Arif L Nursandi, saat dihubungi Kontan.co.id, Senin (13/12) lalu. 

Dia melanjutkan, rencana ekspansi MIDI di tahun 2022, tak jauh berbeda dengan apa yang telah dijalankan perusahaan di sepanjang di tahun ini. MIDI akan terus berupaya melakukan penambahan gerai Alfamidi di wilayah-wilayah baru, seperti di Pulau Sumatera dan Pulau Papua. 

Tak hanya itu, MIDI juga berencana menambah gudang kecil (depo atau mini depo) di sejumlah wilayah tertentu. Strategi ini dicanangkan untuk mempercepat proses distribusi barang yang dilakukan oleh perusahaan. "Kami akan menambah beberapa gudang kecil di wilayah-wilayah yang jauh dr DC atau gudang, seperti di wilayah Kalimantan dan Sulawesi," lanjut Arif. 

Baca Juga: IPCC bakal operasikan terminal kendaraan di Pelabuhan Belawan

Selain ekspansi penambahan gudang dan gerai baru, Arif menambahkan bahwa ke depan MIDI juga akan senantiasa meluncurkan berbagai program marketing menarik bagi pelanggan, guna menarik minat konsumen. 

Hingga September tahun ini, Midi Utama mencatatkan pendapatan sebesar Rp 10,09 triliun. Jumlah ini meningkat 6,07% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu senilai Rp 9,51 triliun. "Kenaikan pendapatan ini lebih dipicu karena ada penambahan toko baru di tahun 2021," sambungnya. 

Sedangkan dari sisi bottom line, perusahaan ini berhasil meraup laba periode berjalan sebesar Rp 196,27 miliar. Lebih tinggi dari realisasi laba pada September tahun lalu yang hanya mencapai Rp 137,47 miliar. 

Sedikit informasi, hingga akhir tahun 2020 lalu, MIDI telah memiliki 1.821 gerai secara nasional. Di mana 26 di antaranya merupakan Alfamidi Super.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×