kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Simak rencana kerja PP Properti tahun 2021


Kamis, 06 Mei 2021 / 11:05 WIB
Simak rencana kerja PP Properti tahun 2021

Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konstruksi berpelat merah, PT PP Properti Tbk (PPRO) akan mendapatkan pinjaman dari perusahaan induk PT PP Persero Tbk (PTPP) sebesar Rp 4 triliun. Nilai pinjaman berdasarkan perjanjian pendahuluan tersebut, setara 88,02% dari total ekuitas PP Properti pada laporan keuangan PPRO tahun 2020.

Direktur Keuangan PPRO, Deni Budiman mengatakan pinjaman ini memiliki jangka waktu tiga tahun dari tanggal pencairan pinjaman dengan tingkat bunga yang disepakati sebesar 9,5% per tahun.

"Terkait dengan rencana perolehan fasilitas pinjaman ini, PPRO telah menyampaikan pemberitahuan kepada kreditur pada 13 April dan telah memperoleh persetujuan dari PT Bank Permata Tbk (BNLI) sebagai agen fasilitas berdasarkan kredit sindikasi pada tanggal 23 April 2021," jelasnya saat dihubungi oleh Kontan, Rabu (5/5).

Baca Juga: PP Properti akan meminjam ke induk usahanya senilai Rp 4 triliun

Ia melanjutkan, fasilitas pinjaman ini juga tidak dijamin dengan jaminan khusus. PPRO akan menggunakan dana dari fasilitas pinjaman untuk memenuhi sebagian dari kewajiban jatuh tempo surat utang jangka menengah (medium term notes/MTN), utang obligasi, utang bank sindikasi PT Bank BTPN Tbk (BTPN) dan SKBDN (Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri) atau LC lokal, pada tahun 2021-2022.

Lebih lanjut, tahun ini PPRO menargetkan marketing sales bisa mencapai Rp 1,3 triliun. Pihaknya juga optimis PPRO bisa mencapai revenue atau pendapatan tahun ini hingga Rp 1,7 triliun. 

Deni menerangkan, tahun ini PP Properti juga akan fokus meluncurkan proyek rumah tapak seperti di Semarang dan Bandung. "Kami juga akan fokus menyelesaikan proyek vertical residence yang sudah berlangsung, terutama di area mixed used dan apartemen mahasiswa," tuturnya.

 

PPRO menganggarkan belanja modal atau capex sebesar Rp 439 miliar. Dana ini rencananya akan digunakan untuk pengembangan hotel di Lombok, pembangunan mall dan setoran modal di anak perusahaan. 

Berdasarkan laporan keuangan PPRO tahun 2020, Perseroan tercatat mengalami penurunan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 64,25% menjadi Rp 89,04 miliar. Pada periode yang sama tahun 2019, PPRO mendulang nilai Rp 249,68 miliar.

Di sisi pendapatan, PPRO mencatat kenaikan sebesar 27,77% sebesar Rp 2,07 triliun dari tahun sebelumnya Rp 1,62 triliun. Beban pokok penjualan sebesar Rp 1,74 triliun dari sebelumnya Rp 1,18 triliun. Adapun laba kotor PPRO menjadi Rp 327,65 miliar dari tahun sebelumnya Rp 441,06 miliar.

Selanjutnya: PP Properti (PPRO) targetkan marketing sales tahun ini bisa capai Rp 1,3 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×