Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi dua hari beruntun tak bertahan lama. Kurs rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), Jumat (12/5). Mata uang Garuda melemah 0,20% ke Rp 14.750,5 per dolar AS.
Analis Global Kapital Investama Alwi Assegaf melihat, penguatan dolar AS lebih kepada rebound teknikal. Sehingga diperkirakan mata uang Paman Sam itu akan kembali melemah pada Senin (15/5).
Menurutnya, sentimen pelemahan dolar AS datang dari pagu utang AS.
"Saat ini terjadi dialog mengenai pagu utang, jika pemerintah AS bisa menghindari default maka akan menjadi sentimen positif buat aset berisiko dan bisa memikul dolar," ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (12/5).
Baca Juga: Kurs Rupiah Melemah 0,5% Sepekan, Investor Mencari Safe Haven
Untuk Senin (15/5) Alwi memperkirakan rupiah akan kembali menguat didorong dari sentimen dalam negeri, yakni neraca perdagangan. Menurutnya, neraca perdagangan akan mencatatkan surplus US$ 3,2 miliar sehingga dinilai bisa menjadi dorong terhadap rupiah.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo juga berpandangan dolar AS akan kembali melemah.
"Akibat indeks sentimen konsumennya turun di bawah perkiraan sebesar 63 dari sebelumnya 63,5, sementara hasil aktualnya ternyata cuma 57,7," jelasnya.
Ia pun memproyeksikan rupiah akan bergerak pada rentang Rp 14.840 - Rp 14.925. Sementara Alwi memprediksi pada level Rp 14.700 - Rp 14.780.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News