Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) bertekad meneruskan kinerja keuangan positifnya selepas kuartal pertama 2023.
Sebagaimana diketahui, SIDO meraih kenaikan penjualan 3,04% year on year (YoY) menjadi Rp 907,30 miliar pada kuartal I-2023. Penjualan SIDO kala itu didominasi oleh segmen bisnis jamu herbal dan suplemen sebesar Rp 553,26 miliar, disusul oleh segmen bisnis makanan dan minuman sebesar Rp 330,75 miliar, dan farmasi sebesar Rp 23,29 miliar.
Pada saat yang sama, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk SIDO tumbuh 1,78% YoY menjadi Rp 300,28 miliar.
Direktur Sido Muncul Leonard mensyukuri capaian kinerja SIDO pada tiga bulan pertama tahun ini. Pasalnya, awal tahun 2023 tampak daya beli masyarakat belum begitu tumbuh maksimal, namun SIDO tetap mampu mencatatkan kinerja yang positif.
Baca Juga: Esta Multi Usaha (ESTA) Cetak Pertumbuhan Pendapatan 22,37% di 2022
Manajemen SIDO optimistis tren kinerja positif ini berlanjut pada kuartal-kuartal berikutnya. Terlebih lagi, emiten ini turut terdampak oleh momentum Libur Lebaran 2023 kemarin yang diikuti oleh tradisi mudik masyarakat Tanah Air.
“Kami berharap permintaan dan daya beli akan semakin meningkat karena ada momentum lebaran dan mudik,” ujar dia, Kamis (11/5).
Dalam catatan KONTAN, SIDO mengincar pertumbuhan penjualan yang cenderung konservatif pada tahun ini, yakni di kisaran 10% sampai 15%.
Manajemen SIDO juga masih terus mencermati pergerakan harga bahan baku produk-produk perusahaan tersebut. Leonard bilang, sepanjang kuartal pertama lalu masih terdapat beberapa bahan baku yang mengalami kenaikan meski tidak signifikan.
“Kami juga melihat ada indikasi harga-harga bahan baku dapat turun ketika semester kedua nanti,” tukas dia.
Merujuk laporan keuangan, SIDO mencatatkan penggunaan bahan baku sebesar Rp 318,83 miliar pada kuartal I-2023 atau turun 14,06% YoY dibandingkan realisasi kuartal yang sama tahun lalu sebesar Rp 370,98 miliar.
SIDO juga berupaya terus melebarkan sayap bisnisnya ke mancanegara. Berdasarkan laporan tahunan 2022, kontribusi penjualan ekspor SIDO baru mencapai 4% dari total penjualan. Segmen makanan dan minuman menjadi segmen bisnis SIDO yang cukup solid di pasar ekspor.
Produk unggulan SIDO di luar negeri adalah Kuku Bima Ener-G!, yang mana sekitar 16% penjualan produk tersebut berasal dari pasar ekspor dengan volume penjualan yang kuat di Malaysia dan Nigeria.
Baca Juga: Waskita Karya (WSKT) Bidik Kontrak Baru Hingga Rp 25 Triliun Tahun Ini
Leonard menyebut, fokus penjualan ekspor SIDO tahun ini masih ke negara seperti Nigeria, Malaysia, dan Filipina. Saat ini kondisi politik di Nigeria sudah berangsur stabil usai pemilihan presiden, sehingga memberi kesempatan bagi SIDO untuk memperkuat penjualan di sana termasuk negara sekitar Nigeria.
Sementara itu, di Filipina SIDO akan memperkuat jaringan distribusi dengan menambah distributor baru. Harapannya penjualan SIDO di Filipina akan meningkat pada masa mendatang.
“Untuk Malaysia, strategi kami masih sama yaitu pemerataan ketersediaan produk, terutama di daerah-daerah yang masih kurang suplainya,” pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News