Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Manajemen PT SiCepat Ekspres Indonesia menyebut bahwa hingga saat ini SiCepat Ekspres belum melakukan peningkatan tarif ongkos kirim jasa logistik.
Pihaknya bilang, adanya ancaman inflasi seiring dengan naiknya harga komoditas seperti minyak mentah, batubara, dan lainnya, belum berdampak signifikan terhadap industri logistik.
Chief Marketing & Corporate Communication Officer (CMCCO) SiCepat Ekspres Indonesia, Wiwin Dewi Herawati mengatakan, beberapa perusahaan logistik menerapkan hub untuk memproses barang, terutama yang berasal dari sektor e-commerce. Dengan begitu, biaya ongkos kirim masih dalam jangkauan service area.
"Perusahaan terus berupaya menjadi penyedia layanan logistik yang dapat terus memberi keuntungan dan manfaat bagi para pelanggannya," ungkapnya kepada Kontan.co.id, hari ini.
Baca Juga: Ada Program HEBAT di Platform E-commerce, SiCepat Catat Kenaikan Pengiriman 32%
Dia melanjutkan, SiCepat Ekspres masih mematok harga terendah sebesar Rp 10,000 untuk tarif reguler, dengan produk SiUntung. Adapun, jika pelanggan menginginkan layanan logistik melalui marketplace, SiCepat Ekspres memiliki produk layanan Halu, yang ongkos kirimnya mulai dari Rp 5,000.
Menanggapi kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) yang terus terjadi di Indonesia, Wiwin menuturkan bahwa di tahun 2022 ini SiCepat juga sudah mulai bertahap melakukan migrasi ke kendaraan listrik yang lebih ramah lingkungan. Contohnya, di tahun 2021 lalu, SiCepat melakukan kolaborasi dengan Volta untuk menyediakan 10.000 unit motor volta bagi para kurir di lapangan.
"Hal ini tentunya menjadi inovasi baru kami demi mengurangi dampak negatif dari penggunaan kendaraan bermotor yang menimbulkan polusi dan tidak baik bagi lingkungan," ucap dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News