kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Setelah Filipina, kini Vietnam menghadapi Topan Vamco


Sabtu, 14 November 2020 / 20:25 WIB
Setelah Filipina, kini Vietnam menghadapi Topan Vamco

Sumber: Reuters | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - HANOI/MANILA. Setelah menyebut Filipina, Topan Vamco bergesar mendatangi Vietnam. Topan yang merupakan badai paling mematikan di Filipina ini yang diperkirakan mendarat di pantai tengah Vietnam pada Minggu (15/11) pagi.

Vamco telah menewaskan sedikitnya 53 orang, melukai 52 orang dan menyebabkan 22 orang hilang di Filipina. Penjaga pantai dan badan-badan bencana bergegas pada Sabtu untuk menyelamatkan ribuan orang di provinsi utara setelah topan ke-21 yang melanda Filipina tahun ini melanda pulau utama Luzon pada Rabu malam dan Kamis pagi.

Badan cuaca pemerintah Vietnam mengatakan, dengan kecepatan angin hingga 165 kilometer per jam, Vamco diperkirakan akan mencapai sebagian besar pantai Vietnam dari Ha Tinh hingga provinsi Quang Ngai. "Ini adalah topan yang sangat kuat," kata Perdana Menteri Nguyen Xuan Phuc.

Dia memperingatkan provinsi-provinsi di jalur yang diproyeksikan Vamco untuk bersiap menghadapi dampaknya. Provinsi-provinsi tersebut berencana untuk mengevakuasi 468.000 orang pada Sabtu sore.

Baca Juga: Topan Vamco mengamuk, Filipina berjuang untuk menyelamatkan ribuan orang

Vietnam rentan terhadap badai dan banjir yang merusak karena garis pantainya yang panjang. Vamco akan menjadi badai ke-13 yang melanda negara Asia Tenggara tahun ini. Lebih dari 160 orang telah tewas dalam bencana alam yang dipicu oleh serangkaian badai sejak awal Oktober.

"Tidak ada jeda bagi lebih dari delapan juta orang yang tinggal di Vietnam tengah," kata Nguyen Thi Xuan Thu, Presiden Palang Merah Vietnam. "Setiap kali mereka mulai membangun kembali kehidupan dan mata pencaharian mereka, mereka dihantam oleh badai lagi."

Baca Juga: Gara-gara pemanasan global, serangan badai bisa lebih besar

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×