kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Sepanjang Tahun Ini, PP Presisi (PPRE) Incar Kontrak Baru hingga Rp 7 Triliun


Senin, 15 Mei 2023 / 06:20 WIB
Sepanjang Tahun Ini, PP Presisi (PPRE) Incar Kontrak Baru hingga Rp 7 Triliun

Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT PP Presisi Tbk (PPRE) membidik perolehan kontrak baru sebesar Rp 6 triliun sampai dengan Rp 7 triliun di sepanjang tahun 2023. PPRE memproyeksikan, mayoritas pemberi kerja masih akan datang dari sektor pertambangan. 

Untuk diketahui, di sepanjang tahun lalu PPRE tercatat meraih kontrak baru sebesar Rp 5,24 triliun. Artinya, perseroan di tahun ini mengicar kenaikan perolehan kontrak baru sekitar 14,5%-33,58% dibandingkan tahun 2022. 

Adapun, nilai kontrak baru tersebut didominasi oleh PT PP Presisi Tbk yang berkontribusi nilai pemasaran sejumlah Rp 3,66 triliun atau 70% dari total nilai kontrak baru dengan sisanya diperoleh dari entitas anak perusahaannya, PT Lancarjaya Mandiri Abadi (PT LMA).

Direktur Keuangan, Manrisk, dan Legal PPRE Arif Iswahyudi menyebutkan bahwa hingga kuartal I-2023, pihaknya sudah mengantongi kontrak baru sebesar Rp 1,1 triliun, atau meningkat 10% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Laba Garuda Food (GOOD) Melesat 48% pada Kuartal I-2023

“Perolehan kontrak saat ini Rp 1,1 triliun atau meningkat 10% dari tahun 2022, mayoritas kontrak baru berasal dari sektor mining service sekitar Rp 980 miliar,” ungkap Arif, ketika dihubungi Kontan.co.id pada Jumat (12/5). 

Arif mengungkap, kontrak baru yang dibidik oleh PPRE memang masih selaras dengan fokus bisnis utama perseroan, yakni jasa pertambangan dan pekerjaan sipil, yang kemudian disusul lini bisnis lainnya sebagai lini bisnis supporting

“Pada jasa pertambangan berlokasi di Pulau Sulawesi serta Maluku. Untuk pekerjaan sipil kami juga fokus pada pekerjaan sipil sebagai kontraktor Utama,” tambahnya. 

Manajemen PPRE pun mengincar perolehan kinerja yang lebih baik dibandingkan tahun 2022. Adapun, pendorong pencapaian target tahun ini di antaranya, kapabilitas alat yang dimiliki untuk men-generate kinerja dan memaksimalkan burn rate.

Baca Juga: Masyarakat Kembali WFO, Zyrexindo (ZYRX) Yakin Bisnis Laptop Bakal Mentereng

Selain itu, juga dengan meningkatkan kapabilitas alat berat yang dibutuhkan untuk mendukung kinerja jasa pertambangan, serta penerapan cost leadership yang baik yang dapat meningkatkan net profit Perseroan.   

Terkait alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex), perseroan menargetkan nilai capex akan meningkat sekitar 30%-50% dari dana capex yang dianggarkan tahun lalu. Peningkatan ini seiring dengan bertambahnya kebutuhan alat pada proyek jasa pertambangan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×