Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten air minum dalam kemasan (AMDK), PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) baru saja melaporkan kinerja keuangan tahun buku 2021.
Berdasarkan laporan keuangan yang dirilis di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (28/3), di sepanjang 2021, CLEO tercatat membukukan peningkatan penjualan hingga 13,45% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp 1,10 triliun.
Sedangkan pada tahun sebelumnya, nilai penjualan CLEO hanya tercatat mencapai Rp 972,63 miliar. Penjualan CLEO di tahun lalu, masih didominasi oleh penjualan AMDK bukan botol yang mencapai Rp 615,07 miliar. Penjualan bukan botol ini meningkat 12,14% yoy, dari semula Rp 548,46 miliar pada tahun 2020.
Baca Juga: Perkuat Kapasitas Produksi dan Pemasaran, Tahun Ini CLEO Rampungkan Tiga Pabrik Baru
Kemudian, kontribusi penjualan CLEO juga didapatkan dari penjualan botol sebesar Rp 463,72 miliar, yang lebih tinggi 17,67% yoy dari tahun sebelumnya senilai Rp 394,08 miliar. Lalu, ada penjualan lain-lain yang tercatat menyusut 17,81% yoy menjadi Rp 24,72 miliar di sepanjang 2021.
Tumbuhnya penjualan, ikut membuat beban pokok penjualan CLEO bertambah. Nilainya lebih tinggi 14,19% yoy, dari sebelumnya Rp 562,23 miliar pada tahun 2020, menjadi Rp 642,03 miliar di sepanjang 2021.
Meski begitu, perusahaan ini terpantau berhasil menurunkan angka beban penjualan menjadi Rp 128,65 miliar per akhir tahun lalu. Di mana, pada tahun sebelumnya, beban penjualan CLEO masih mencapai Rp 130,88 miliar.
Di sisi lain, beban umum dan administrasi CLEO tercatat naik 7,10% menjadi Rp 71,21 miliar di tahun 2021. Sedangkan pada tahun 2020, beban umum dan administrasi CLEO tercatat senilai Rp 66,49 miliar.
Meningkatnya angka penjualan, ikut mengerek capaian laba bersih perusahaan di tahun lalu. CLEO berhasil meraup laba tahun berjalan sebesar Rp 180,71 miliar, melesat 36,10% dari sebelumnya Rp 132,77 miliar di tahun 2020.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News