Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten produsen semen, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) baru saja merilis laporan keuangan tahun buku 2021. Perusahaan ini berhasil meraih pertumbuhan penjualan sepanjang tahun 2021, dibandingkan realisasi tahun sebelumnya.
Mengutip laporan keuangan sepanjang 2021 yang dirilis pada Kamis (24/3), pendapatan neto INTP tercatat mencapai Rp 14,77 triliun. Angka ini tumbuh 4,14% year on year (yoy) daripada penjualan pada tahun 2020 yang senilai Rp 14,18 triliun.
Pendapatan neto Indocement di tahun lalu, masih ditopang oleh penjualan semen, yang berkontribusi 94,65% atau setara Rp 13,98 triliun terhadap total pendapatan perusahaan. Kemudian, pendapatan neto INTP juga berasal dari penjualan beton siap pakai dan tambang agregat yang masing-masing senilai Rp 1,06 triliun dan Rp 150,25 miliar.
Baca Juga: Pendapatan Indocement Tunggal (INTP) Naik 4,13% Sepanjang 2021
Kinerja pendapatan yang positif, ikut membuat beban pokok pendapatan INTP bertambah. Tercatat, beban pokok pendapatan INTP naik 6,33% yoy, dari semula Rp 9,07 triliun pada tahun 2020, menjadi Rp 9,64 triliun sepanjang 2021.
Secara bersamaan, beban usaha perusahaan juga mengalami peningkatan menjadi Rp 3,21 triliun tahun lalu. Angka ini meningkat 2,06%, dibandingkan tahun 2020 yang senilai Rp 3,15 triliun.
Meski pendapatan neto mengalami pertumbuhan positif, ternyata laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih INTP terpantau menyusut menjadi Rp 1,78 triliun. Padahal, pada tahun 2020, perusahaan ini mampu meraup laba bersih sebesar Rp 1,80 triliun.
Per 31 Desember 2021, INTP membukukan jumlah aset sebesar Rp 26,13 triliun. Angka ini menurun dari jumlah aset per 31 Desember 2020 yang nilainya sebanyak Rp 27,34 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News