Reporter: Muhammad Julian | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Blue Bird Tbk bakal merealisasikan agenda ekspansi penambahan armada di paruh kedua tahun 2022 ini. Emiten layanan transportasi berkode saham BIRD itu sudah menyiapkan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) Rp 1,2 triliun untuk menunjang agenda tersebut.
Wakil Direktur Utama BIRD, Adrianto Djokosoetono mengatakan, BIRD berencana merealisasikan anggaran capex Rp 1,2 triliun itu sampai habis di semester 2 2022 ini.
“Pada kuartal III ini kami sudah mau realisasikan jumlah (armada baru) yang cukup banyak setiap bulannya sampai dengan akhir tahun,” ujarnya dalam acara bertajuk What’s Next for Blue Bird yang digelar oleh Sandler Training secara virtual, Rabu (27/7).
Baca Juga: Genjot Armada Listrik, Blue Bird Rogoh Investasi Empat Kali Lipat
Sebelumnya, rencana penambahan armada sudah sempat diungkapkan oleh jajaran direksi BIRD pada acara paparan publik Desember 2021. Dalam acara yang digelar virtual tersebut, manajemen BIRD menyebutkan bahwa BIRD berencana membeli sekitar 5.000 unit armada baru di tahun 2022.
Per 31 Desember 2021 lalu, BIRD sudah memiliki 20.017 unit armada menurut Laporan Tahunan perusahaan. Secara terperinci, armada tersebut terdiri atas 13.487 taksi reguler, 1.032 taksi eksekutif, 4.882 limosin dan mobil sewaan, 456 bus, dan 160 shuttle. Kontan.co.id belum mendapat informasi apakah jumlah tersebut mengalami perubahan atau tidak di sepanjang semester 1 2022 lalu.
Menurut Adrianto, mulanya sebagian besar penambahan armada direncanakan pada kuartal IV 2022. Hanya saja, BIRD kemudian berniat mempercepat rencana tersebut dengan merealisasikan penambahan armada dalam jumlah besar sedari kuartal III lantaran kondisi tren pemulihan pasar yang lebih cepat dibandingkan prediksi perusahaan.
Dampak positif dari pemulihan tersebut bisa dijumpai misalnya pada lini armada taksi perusahaan. “Utilisasi kita sudah di atas 90-an% untuk taksi, dan penghasilan per kendaraan juga cukup tinggi” tutur Adrianto.
Sepanjang Januari-Maret 2022 lalu, BIRD membukukan pendapatan neto sebesar Rp 673,98 miliar, naik 40,39% dibanding realisasi pendapatan Januari-Maret 2021 yang berjumlah Rp 480,05 miliar.
Dari pendapatan tersebut, BIRD mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 47,14 miliar pada Januari-Maret 2022. Sebelumnya, BIRD membukukan rugi bersih Rp 28,25 miliar di Januari-Maret 2021.
Mengutip data RTI, saham BIRD ditutup di level Rp 1.660 Pada penutupan perdagangan Rabu (27/7). Sejak awal tahun atau year-to-date (ytd), saham BIRD mengalami penguatan 20,29%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News