kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45906,29   2,96   0.33%
  • EMAS1.310.000 -0,23%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester I-2022, Kawasan Industri Jababeka Bukukan Marketing Sales Rp 848 Miliar


Senin, 24 Oktober 2022 / 07:55 WIB
Semester I-2022, Kawasan Industri Jababeka Bukukan Marketing Sales Rp 848 Miliar

Reporter: Venny Suryanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) menargetkan marketing sales mencapai Rp 1,7 triliun di sepanjang 2022. Dari jumlah itu, KIJA menargetkan penjualan lahan dari Cikarang sebesar Rp 1,1 triliun, serta Rp 600 miliar dari Kendal.

Sampai dengan semester I-2022, KIJA telah meraih pra penjualan sebesar Rp 848 miliar atau mencapai 50% dari target yang dibidik perseroan. 

Penjualan tersebut dikontribusi dari Cikarang dan lain-lain yang menyumbang 68%, sedangkan Kendal sebesar 32%. Sementara dari sisi produk yakni  tanah dan/atau tanah dengan standar bangunan pabrik menyumbang 70%, sedangkan segmen residensial/komersial dan lain-lain menyumbang 30%. 

Baca Juga: Kawasan Industri Jababeka (KIJA) Raih Pendapatan Rp 1,14 Triliun pada Semester I-2022

Mulyadi Suganda, Sekretaris Perusahaan PT Jababeka Tbk mengatakan melihat perkembangan pemulihan ekonomi dari dampak pandemi COVID-19 hingga kuartal III-2022 dan optimisme Pemerintah bahwa kinerja perekonomian akan semakin kuat dan diproyeksi tumbuh sebesar 5,2% di tahun 2022, kami optimis prospek kawasan industri hingga akhir 2022 dan 2023 akan positif. 

“Proyeksi tersebut dilandasi oleh indikator-indikator pembangunan yang telah kembali positif tahun lalu hingga kuartal III- 2022 dan ditopang oleh penguatan investasi yang semakin dipercaya secara global dan ekspor serta kelanjutan pemulihan konsumsi masyarakat,” ungkap Mulyadi saat dihubungi Kontan.co.id, Minggu (22/10). 

Optimisme pencapaian hingga akhir tahun turut didorong dampak positif dari adanya reformasi struktural dan kebijakan yang dilakukan Pemerintah untuk memperbaiki iklim investasi di Indonesia juga akan lebih memperkuat kepercayaan investor asing untuk berinvestasi di Indonesia. 

Sebab, data pemerintah menunjukkan, tahun 2022 diperkirakan akan ada potensi kenaikan FDI sebesar 33% secara tahunan atau year on year (YoY), meningkat dari 12,5% YoY di 2021. 

“Pertumbuhan tersebut diharapkan dapat mendorong permintaan investasi di kawasan industri,” harapnya. 

 

Namun, beberapa hal masih perlu diwaspadai perseroan tahun ini, antara lain peningkatan sejumlah risiko eksternal seperti potensi dampak isu geopolitik yang tengah terjadi, meningkatnya tekanan inflasi global, pengetatan pasar keuangan global sehubungan dengan normalisasi kebijakan moneter di beberapa negara maju, terutama di Amerika Serikat.

Mulyadi bilang, dampak ini berpotensi menghambat laju pemulihan ekonomi global, yang pada gilirannya berdampak pada ekonomi domestik.

Meski demikian, perseroan tetap melihat adanya prospek yang baik untuk kawasan industri kedepan. Bahkan, KIJA juga berencana akan menambah cadangan lahan (land bank) industri yang dimiliki. Dimana fokusnya masih berada di lokasi eksisting seperti Kendal dan Cikarang.

Tercatat, sampai dengan semester I-2022, KIJA memiliki total land bank mencapai 5.182 hektare. Kawasan kota Jababeka sendiri memiliki land bank sekitar 1.250 ha, Kendal 553 ha, Tanjung Lesung 1.495 ha dan kawasan Morotal sekitar 1.884 ha. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×